Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Politik

Novel Diteror, KPK Jangan Kendor!

14 April 2017   10:25 Diperbarui: 17 April 2017   22:03 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi di indonesia bukan lagi barang memalukan, tetapi juga dianggap kurang menyeramkan unsur kekerasan. Salah satu penyebabnya sedikitnya kekuatan itu adalah minimnya unsur kekerasan nyali anggota masyarakat. Apalagi jika tumbuh fenomena, bahwa yang dikorup dan yang mengkorup atau yang disuap dan yang menyuap sama-sama menikmati permainan tercela ini, maka korupsi menjadi kejahatan tanpa korban atau victimless crime.

Korupsi memang kejam hingga tega memakan korban bagi mereka yang membeci korupsi, Novel Baswedan dan petinggi KPK sudah merasakan getirnya, mereka diintimidasi hingga dikriminalisasi tanpa pengawalan maksimal, seakan sebagai kelinci percobaan pembunuhan didalamnya. Mengapa nyaris ‘mustahil’ memberantas korupsi? pertanyaan besar ini muncul lintas zaman, setiap kali lembaga kepresidenan membentuk institusiuntuk memerangi korupsi, tiap kali pula keraguan publik mencuat. Upaya pemberantasan korupsi bersaing dengan upaya korupsi itu sendiri. Intinya mengapa memberantas penyakit itu demikian sulit? Karena hukum yang mudah dibeli!.

Pantun penutup:

“Jalan-jalan ke kota Makassar

Tak lengkap tanpa singga Losari

Buat apa koar-koar ala sendal jepit di mimbar

Kalau Birokrasinya bermental TERI!”

14 April 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun