Rupanya pergaulan bebas anak muda saat ini sudah kebablasan dan memicu terjadinya aksi bunuh diri atau membunuh hasil hubungan intim remaja berlainan jenis kala menginjak masa pubertas. Aksi ini memunculkan aksi nekat pembunuhan terhadap bayi dimaksudkan untuk menutupi malu atau aib.
Mau enak tidak mau susah, itu kira-kira terngiang di benak mereka, disebabkan belum siap membesarkan buah cinta terlarang mereka. Seperti diberitakan news.rakyatku.com pembunuhan terhadap bayi datangnya dari Sambas, Kalimantan Barat, pelakuknya seorang Siswi SMP nekat melahirkan sendiri dan membuang bayinya ke sungai.
Pelakunya berinisial NR, merupakan seorang perempuan yang masih duduk dibangku SMP, warga Desa Simpang Empat Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas. Tersangka melahirkan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2017 sekira pukul 23.30 WIB. Dari hasil interogasi Kepolisian Sektor Sambas Teluk Keramat, menurut keterangan tersangka, ia melahirkan sendiri di kamarnya.
“Ketika bayi lahir sempat menangis dan setelah tali pusatnya diputus, dengan cara ditarik tersangka, bayi tersebut tidak menangis lagi. Lalu tersangka membuang bayi ke sungai di depan rumah tersangka. Setelah membuang bayi ke Sungai, lalu tersangka membersihkan darah di lantai dan dibuang ke sungai bersama-sama celana dalam tersangka yang berlumuran darah,” ungkap Iptu Jabilson Sinaga.
Bayi malang tersebut hasil hubungan gelap tersangka dengan seorang laki-laki berinisial TR. Adapun hasil pemeriksaan terhadap TR, yang bersangkutan menerangkan bahwa benar ia telah bersetubuh berulang kali dengan NR. Dimana rasa tanggung jawab TR sebagai laki-laki yang sekaligus pacar korban telah menanam “saham” dalam rahim NR. Edan tenan!.
Cukup diakui pergaulan bebas dominan dilakukan oleh anak muda yang masih remaja (ABG) yang masih dalam masa pertumbuhan. Mereka banyak ingin tahu akan sesuatu yang dapat membuatnya penasaran. Mungkin, pada masa remaja adalah masa mencari jati diri. Namun, di masa ini pula anak-anak terkadang salah langkah jika tidak diarahkan secara baik oleh orang tuanya.
Berbicara mengenai remaja, tentu tidak lepas dari pelajar. Mengenyam pendidikan di bangku sekolah bukan berarti pelajar terlepas dari proses “kelabilan” remaja. Hal ini karena pergaulan bebas disebabkan oleh faktor-faktor seperti pelampiasan masalah keluarga (disharmoni keluarga) hingga kebosanan atau kebencian dengan dunia persekolahan. Tidak ada gunanya pergaulan bebas hanya berdampak negatif sangat merugikan bagi pelajar.
Dalam masa pubertas yang dialami remaja, banyak perubahan yang terjadi dalam diri remaja baik secara fisik maupun psikologis. Masa peralihan dari masa anak-anak ini menjadi masa rentan dalam proses perkembangan manusia. Oleh karena itulah masa ini juga disebut sebagai masa labil.
Akibat pergaulan yang di luar batas berdampak buruk untuk mereka seperti seks bebas, terkena HIV/AIDS, narkoba, minum-minuman keras. Pada saat sekarang ini pergaulan bebas telah merambah ke tingkat bawah dan berkembang di anak SMA dan SMP. Di lansir satujam.com di Indonesia sendiri di setiap SMA yang ada 50% muridnya tidak virgin lagi dan 30% untuk murid SMP.
Dunia teknologi informasi tidak boleh dikesampingkan, internet dengan konten-konten pornonya merupakan sarana penunjang marak terjadinya pergaulan bebas. Fasilitas melalui smartfone sebagai penyimpanan file-file blue sebagai objek vital terjadinya pergaulan bebas.
Kondisi tersangka saat ini masih mengalami pendarahan dan akan dirawat inap di Puskesmas Sekura. Pihak polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa dua helai celana dalam yang diduga milik tersangka, ditemukan berjarak tidak jauh dari penemuan mayat bayi.