Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengalaman Pahit Kala Menjahit

23 Januari 2017   13:41 Diperbarui: 23 Januari 2017   13:49 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dengan demikian betapa pentingnya komunikasi dan informasi di era kemajuan teknologi IT. Kita bisa bayangkan kekecewaan seseorang apabila dalam konteks pemesanan ukuran dan model tidak sesuai dengan biaya yang tidak murah, tentu akan kalah bersaing dengan tukang jahit keliling dalam hal pelayanan terhadap pelanggan.

Sama kejadiannya yang pernah dialami teman saya tahun ajaran kemarin di Ngawi, giliran seragam sudah waktunya mau dipakai jahitannya malah belum jadi...kecewa banget pokoke???...

Pengalaman jadi pengusaha konveksi juga dirasakan teman saya lainnya. Menjadi pengusaha konveksi memang itulah problem utamanya ketidak profesionalan human resourcenya, biarpun dibayar gede gak ngaruh untuk telat menyelesaikan kerjaan, masukan buat kursus menjahit, tambahkan diklat/kursus etika bekerja biar lulusannya profesional.

Sahabat saya lain juga punya pengalaman tidak mengenakkan soal tukang jahit di Makassar. Tukang jahit itu memposting sebuah tulisan di depan rumahnya; isinya sekitar 7 poin, aturan pelanggan antara lain bunyinya kira-kira begini, (1) hanya buka pada jam 9.00 wita pagi sampai jam 5.00 wita sore. (2) kalau mau datang harus janjian dulu, lucunya beberapa kali sahabat saya datang, diatas jam 9.00 wita sekitar pukul 10.00 wita pagi, tapi tidak bisa dilayani dengan alasan sibuk, kalau datang jam 4.00 wita sore, pengusaha konveksi justru balik bertanya, sudah janjian apa belum.

Lucu dan mengherankan juga soal pelayanan ini, bagaimana mau bersaing yah di pasar bebas MEA nanti. Malu lah sama sumber daya manusianya rakyat china. Baru invasi TKA asal China kita sudah pada kebakaran jenggot, seharusnya dijadikan motivasi bukannya di deportasi, tidak perlu panik kan mereka yang investasi jadi wajar dong mereka membawa SDM dari negara asalnya, mereka juga tahu kualitas SDM kita, termasuk saya tanpa terkecuali, JUJUR AKUI SAJA?.

23 Januari 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun