Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cerita Asli Indonesia: Timun Mas dan Kakek Raksasa

23 Oktober 2016   18:51 Diperbarui: 23 Oktober 2016   19:07 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali putri bontot menyadur cerita rakyat. Kali ini menyadur cerita asli Indonesia berjudul ‘Timun Mas’. Setidaknya ditengah dominasi animasi/cerita asing seperti Beauty and The Beast, Toy’s Story, Up, Cars, Finding Nemo, Tom and Jerry, Superman, Batman, Iron Man, Fantastic Four, Ice Age, Spongebob, Doraemon, Sincan, Boboboy hingga Thor. Harapannya cerita asli Indonesia ini masih mendapat tempat dihati anak-anak, khususnya yang dilakukan putri kecilku.

Untuk mengingat kembali cerita Timun Mas terbitan PT. Elex Media Komputindo, dengan senang hati disadur buku cerita Timun Mas dibawah ini.

Pada jaman dahulu di sebuah desa terpencil ada seorang  janda yang menginginkan anak. Ia mendatangi Kakek Raksasa Sakti dengan maksud meminta petunjuk untuk mendapatkan seorang anak ia meminta tolong kepada Kakek Raksasa Sakti untuk mewujudkan keinginannya.”Kenginanmu ku kabulkan, tapi dengan syarat, kalau anakmu nanti lahir perempuan, harus kau serahkan kepadaku”, kata Kakek Raksasa Sakti. Si janda diam, namun dalam hati ia berkata ”Semoga anak yang lahir nanti laki-laki.”

Si Janda segera pulang. Ditengah perjalanan ada sebatang pohon kelapa, tiba-tiba ada buahnya yang jatuh. Segera ia pungut, lalu dipecah dan diminum airnya. Semua ini dilakukan sesuai pesanan kakek Raksasa sakti. Beberapa kemudian ia hamil. Dan setelah waktunya, si janda melahirkan bayi perempuan, wajahnya cantik, kulitnya berkilauan seperti emas terkena sinar cahaya. “Timun Mas,” ucap si Janda memberi nama anaknya.

Tahun berganti tahun tidak terasa Timun Mas sudah berumur 10 tahun. Selama itu, Kakek Raksasa Sakti sudah datang dua kali untuk menagih janji, agar Timun Mas segera diserahkan kepadanya. Namun, kali ini Kakek Raksasa Sakti memaksa. “Aku tidak sabar lagi, ingin menyantap Timun Mas yang segar itu”, geramkakek raksasa sakti.Namun, Si Janda meminta tenggang waktu dua tahun. Kakek Raksasa Sakti akhinya menyanggupi.

Ibunya berdaya upaya bagaimana caranya menyelamatkan Timun Mas. Ia meminta tolong kepada seorang kakek sakti. “Terimalah empat bungkusan yang masing-masing berisi biji timun, jarum, garam, terasi”, kata orang sakti kepada ibu Timun Mas. Dengan rasa syukur dan hormat ibunya pulang dengan gembira.

(sumber gambar: dokpri/subhan)
(sumber gambar: dokpri/subhan)
Pada suatu hari Kakek Raksasa Sakti datang menagih janji yang menurut perhitungannya Tmun Mas telah berumur 12 tahun. Sementara langkah-langkah Kakek Raksasa sakti terdengar masih jauh. Ibu Timun Mas memanggil “anakku, terimalah empat bungkusan yang masing-masing berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi,” kata ibunya sambil menjalaskan pula cara menggunakannya, setelah memahami penjelasan ibunya, Timun Mas lari meninggalkan rumah.

Kakek Raksasa sakti tidak menemukan Timun Mas. Ia berusaha mencari sendiri. Dari kejauhan Kakek Raksasa Sakti melihat Timun Mas berlari seperti kilat. Kakek Raksasa segera mengejarnya. Timun Mas hampir tersusul. Dengan segera ia membuka bungkusan yang pertama berisi biji ketimun tumbuh subur dan buahnya lebat sekali. “Aku harus segera harus makan timun ini mengobati dahagaku,” kata Kakek Raksasa sakti dengan riangnya. Semua buah timun dimakannya tidak ada satupun yang tersisa.

Sesudah habis timunnya, Kakek Raksasa sakti mengejar timun mas lagi. Timun mas hampir tersusul. Ia segera membuka bungkusan yang kedua berisi jarum. Seketika itu juga tumbuh menjadi hutan bambu berduri. Kakek Raksasa sakti ragu-ragu menerobos hutan bambu berduri itu. “Terobos hutan itu, kek , kutunggu disini!”, seru Timun Mas. Kakek Raksasa sakti segera menerobos hutan bambu berduri itu. Seluruh badannya tergores duri bambu. Namun, semua itu tak dirasakannya. Yang penting dapat segera menangkap dan menyantap Timun Mas.

Timun Mas melihat Kakek Raksasa Sakti sudah dekat kembali. Ia lalu membuka bungkusan yang ketiga berisi garam, dan melemparkannya kebelakangnya. Ditempat jatuhnya garam, berubah menjadi laut yang dalam serta bergelombang tinggi. Kakek Raksasa sakti bertekad menyebrangi lautan. “Timun Mas! Tunggu sebentar!”, serunya. Kutunggu disini Kek! Jawab Timun Mas. Kakek Raksasa Sakti sampai tepi laut dengan selamat. Namun, Ia sangat lelah

Melihat Kakek Raksasa sakti kepayahan, lalu Timun Mas membuka bungkusan yang keempat yang berisi terasi dan dilemparkan ke belakang. Timbullah lautan lumpur, luas dan dalam, serta mendidih. Kakek Raksasa bingung sekali. “Bagaimana caranya menyeberangi lautan ini” katanya dalam hati. Namun, karena keinginan menggebu-gebu untuk menyantap Timun Mas. Ia segera terjun, ternyata makin tengah, lautan lumpur makin panas dan berjalan mengikuti kakinya. Kakek Raksasa Sakti semakin kehabisan tenaga dan ia meninggal dalam lumpur panas.

Terlepas dari cengkeraman Kakek Raksasa Sakti, segera Ia kembali ke rumah ibunya. Karena Timun Mas terkenal kecantikannya, Ia dipersunting menjadi istri seorang Pangeran. Akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.

Pesan Moral Penerbit “kebenaran akan dapat mengalahkan ketamakan dan kerakusan. Asalkan berani membela dengan mempertaruhkan jiwa raga tanpa pamrih.”

23 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun