Mohon tunggu...
Sarah AzZahra
Sarah AzZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Telkom

I am a student of Telecommunications and Information Technology Business Management (MBTI).I actively participated in the organization in high school. I have an interest in business and politics

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tanggapan Masyarakat terhadap Pembatalan Pelaksanaan FIFA 2023 di Indonesia Terkait dengan Langkah Mewujudkan SDGs 16

13 April 2023   21:31 Diperbarui: 13 April 2023   21:35 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ringkasan 

Riset ini berjudul "Tanggapan Masyarakat Terhadap Pembatalan Pelaksanaan FIFA 2023 di Indonesia Terkait Dengan Langkah Mewujudkan SDGs 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh)". Riset ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan para masyarakat terhadap pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang rencananya akan digelar di Indonesia berkaitan dengan langkah mewujudkan SDGs ke 16 yaitu 'Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh'.

Proyek riset ini menggunakan dua metode yaitu survei melalui online form dan analisis data sekunder. Yang menjadi sampel riset/penelitian ini adalah para mahasiswa Telkom University dari berbagai jurusan hingga berbagai tingkatan.

Dari hasil penelitian survei melalui online form menghasilkan beberapa fakta bahwa mayoritas responden merasa tidak adil dengan pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Latar Belakang 

Sustainable Development Goals (SDGs) ke-16 adalah "Peace, Justice and Strong Institutions" atau "Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat". Tujuan ini mencakup berbagai isu, termasuk upaya untuk membangun masyarakat yang adil, damai, dan inklusif, serta mengurangi tingkat kekerasan, korupsi, dan ketidakadilan dalam masyarakat.

Berkaitan dengan SDGs ke-16 yang mewakilkan nilai terkait dengan perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat. Kami mengambil permasalahan terkait batalnya pelaksanaan piala dunia U-20 di Indonesia. Dimana kasus ini sedang hangat dan marak diperbincangkan, terutama dikalangan pecinta bola ataupun mahasiswa seperti kami. Banyak elemen yang menyinggung terkait ketidakadilan pembatalan ini yang sekiranya menggagalkan mimpi anak bangsa untuk dapat bertanding di negaranya sendiri. 

FIFA sendiri merupakan kepanjangan dari Fdration Internationale de Football Association singkatan ini diambil dari bahasa perancis atau bisa dibilang sebagai Federasi Sepak Bola Internasional yang dimana badan organisasi ini merupakan badan pengendali sepak bola internasional, tepat pada bulan juli 2019 Indonesia melakukan pengajuan sebagai tuan rumah piala dunia U-20, dan pada bulan oktober 2019 akhirnya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah piala dunia U-20.

Namun pada tahun 2021 sayangnya Piala Dunia U-20 gagal dilaksanakan dikarenakan Covid-19 yang melanda pada saat itu dan akhirnya menyetujui untuk pengunduran pelaksanaan menjadi tahun 2023 di Indonesia. Tetapi sayangnya di saat waktu pelaksanaan akan tiba, Fifa memutuskan untuk menggagalkan perencanaan untuk Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Dimana dapat kita ketahui bersama pengunduran tersebut berujung pembatalan pelaksanaan piala dunia di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh penolakan-penolakan datangnya tim Israel ke Indonesia yang dilakukan oleh beberapa oknum seperti Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah disertai oleh beberapa organisasi masyarakat lainnya. 

Proyek riset ini menganalisis bagaimana pandangan masyarakat terkait hal ini baik dari sisi positif maupun negatif terkait dengan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 jika dikaitkan dengan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) ke 16 yaitu 'Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh'.

Metode Pengambilan Data 

Dalam menjalankan proyek riset kami menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut : 

  1. Survei Melalui Online Form

Metode ini melibatkan pengambilan data dengan memberikan kuesioner pada responden (kuesioner yang kami berikan berupa online form). Dengan panduan kuesioner disebar pada grup maupun individu mahasiswa mahasiswi Telkom University melalui chat. Kemudian data yang didapatkan melalui online form kami olah dan dijadikan persentase dari setiap jawaban yang dijawab oleh keseluruhan responden. 

Berikut merupakan bukti link google form yang kami berikan pada responden: https://form.jotform.com/230940870813052

        2. Analisis Data Sekunder

Metode ini melibatkan pengambilan data pada sumber yang sudah ada, yang kami gunakan adalah beberapa artikel dan jurnal terpublikasi yang sudah kami cantumkan pada daftar pustaka.

Proyek riset kami menggunakan mahasiswa mahasiswi Telkom University sebagai target responden. Dengan jumlah 20 responden pada online form. 

Hasil Analisis Pengambilan Data

Berikut merupakan data hasil dan hasil analisis data dari pengambilan data dari responden yang kami lakukan melalui survei melalui online form: 

  • Survei Melalui Online Form

Berikut merupakan data hasil yang terkumpul melalui jawaban responden survei yang dilakukan melalui google form: 

Dok pribadi
Dok pribadi

Dok pribadi
Dok pribadi

Dok pribadi
Dok pribadi

Berdasarkan hasil data penelitian melalui metode survei dengan online form, mayoritas responden memberikan tanggapan bahwa mereka tidak setuju dengan pernyataan bahwa FIFA dapat menjadi sarana mediasi untuk mendamaikan Israel dan Palestina. Selain itu, para responden juga mengatakan terkait dengan keadilan bagi masyarakat indonesia dan pemain timnas indonesia saat ada keputusan FIFA batal dilaksanakan di indonesia dapat disimpulkan bahwa peristiwa tersebut tidak adil.

Dan para responden pun memberikan pendapat yang berbeda-beda mengenai dengan isu adanya suruhan partai yang mempengaruhi penolakan pelaksanaan piala dunia U-20 FIFA 2023 di Indonesia yang dilakukan oleh dua gubernur, mulai dari tanggapan yang menyetujui isu tersebut sampai dengan tanggapan yang menolaknya. 

Pada akhir dari pembahasan di penelitian ini, para responden diminta untuk memberikan beberapa pendapat mereka secara umum terkait dengan batalnya terselenggara piala dunia U-20 FIFA 2023 di Indonesia. Tentunya pendapat responden terkait batal terselenggaranya Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Indonesia sangat beragam, tergantung pada perspektif dan kepentingan masing-masing individu. Namun, berdasarkan beberapa komentar dan pendapat dari responden yang terlihat dari survey online form tersebut, beberapa dari mereka menyatakan kekecewaan dan ketidakpuasan atas pembatalan ini.

Beberapa responden menyatakan bahwa keputusan pembatalan acara ini sangat merugikan Indonesia, terutama dalam hal investasi yang telah dilakukan dan kesempatan besar yang hilang untuk meningkatkan reputasi internasional. Beberapa juga menyatakan rasa frustasi karena Indonesia telah mempersiapkan diri selama beberapa tahun untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2023 dan telah mengalami banyak perubahan dan kemajuan.

Namun, di sisi lain, ada juga masyarakat yang menyatakan bahwa keputusan pembatalan ini seharusnya diterima dengan lapang dada dan disikapi secara bijak. Beberapa dari mereka mempertanyakan apakah Indonesia sudah siap dalam segi keamanan, infrastruktur, dan kesiapan lainnya untuk menjadi tuan rumah acara sebesar Piala Dunia FIFA 2023. Ada juga yang menyarankan bahwa Indonesia harus memperkuat infrastruktur dan pengembangan olahraga nasional sehingga dapat menjadi tuan rumah acara internasional yang lebih besar dan penting di masa depan.

Secara keseluruhan, pendapat para responden tentang pembatalan Piala Dunia FIFA 2023 sangatlah bervariasi dan tergantung pada perspektif masing-masing. Namun, penting untuk mempertimbangkan kedua sisi dan melihat peluang baru yang mungkin muncul dari situasi ini, baik dalam hal pembangunan infrastruktur, pengembangan olahraga nasional, maupun meningkatkan pariwisata dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Kesimpulan 

SDGs merupakan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang mana ditetapkan secara bersama oleh para pemimpin dunia. Salah satu nilai yang ingin diwujudkan adalah Sustainable Development Goals (SDGs) ke-16 adalah "Peace, Justice and Strong Institutions" atau "Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat". Melalui kebijakan dunia ini, sudah seharusnya kita bersama-sama mewujudkan program-program dan nilai-nilai yang ditetapkan, hal ini teruntuk seluruh masyarakat di dunia tanpa memandang suatu negara tertentu. 

Berkaitan dengan pembatalan pelaksanaan U-20 di Indonesia yang merupakan topik yang sempat ramai dibincangkan terkait dengan keadilan dan perdamaian. Berdasarkan penilaian yang dilakukan melalui sejumlah responden, menghasilkan pendapat yang beragam, namun didominasi oleh jawaban yang merasa bahwa pembatalan ini adalah sebuah ketidak adilan. Dimana keputusan ini dinilai mengorbankan mimpi anak bangsa demi pembelaan atas negara lain. 

Maka melalui hasil survei ini, dapat disimpulkan bahwa pembatalan pelaksanaan U-20 di Indonesia menggambarkan ketidak adilan, yang dimana disitu terdapat hak anak bangsa yang ingin mewujudkan cita - citanya juga mengharumkan nama bangsa.. Sehingga sepatutnya kita sebagai masyarakat dan pemerintah harus mempertimbangkan lagi secara bersama-sama mengenai kebijakan apa dan langkah apa yang harus dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, sehingga dapat mewujudkan perdamaian, keadilan, dan institusi yang kuat. Serta diharapkan kedepannya pemerintah maupun masyarakat dapat mempertimbangkan dengan baik sebelum membuat suatu keputusan sehingga tidak merugikan beberapa pihak baik negaranya sendiri maupun negara lain, karena dari setiap putusan yang diambil atau dikeluarkan, disitu ada hak masyarakat yang boleh jadi dipertaruhkan. Agar tidak hanya golongan tertentu yang dipertimbangkan dan terwujudnya keadilan tersebut.

Daftar Pustaka

CNN Indonesia. (2023, April). Warga Kecewa PD U-20 Batal di Indonesia, Sindir Ego Politik. Nasional; cnnindonesia.com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230331155842-20-932020/warga-kecewa-pd-u-20-batal-di-indonesia-sindir-ego-politik

Yusuf, M. (2023, March 30). Kronologi Indonesia Terpilih sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga FIFA Cabut Statusnya. Https://Bola.okezone.com/; Okezone.com. https://bola.okezone.com/read/2023/03/30/51/2789835/kronologi-indonesia-terpilih-sebagai-tuan-rumah-piala-dunia-u-20-hingga-fifa-cabut-statusnya

Wikipedia., K. dari proyek. (2023, April 10). FIFA. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/FIFA#:~:text=Federasi%20Sepak%20Bola%20Internasional%20(t.thn.). 

Agustian, F. (2023, 04 01). (A. Purwandono, Penyunt.) Kartu Merah untuk Indonesia dari FIFA yang Nggak Punya Power Mencoret Israel. Diambil kembali dari https://mojok.co/esai/kartu-merah-untuk-indonesia-dari-fifa-yang-nggak-punya-power-mencoret-israel/

Apa itu SDGs? -- ITB SDGs Network. (2015). Itb.ac.id. https://sdgsc.itb.ac.id/id/apa-itu-sdgs/

Farhan, A. (2023, 03 31). Piala Dunia U-20 Batal di RI karena Stadion? Ini Jawaban Erick Thohir. Diambil kembali dari https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6648543/piala-dunia-u-20-batal-di-ri-karena-stadion-ini-jawaban-erick-thohir/amp

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun