Mohon tunggu...
Siti Sarah
Siti Sarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dari Universitas Pelita Bangsa dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Dinamika Bahasa Indonesia Dalam Literasi Sekolah Dasar

12 Januari 2025   17:51 Diperbarui: 12 Januari 2025   18:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. Bahasa yang digunakan sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Dengan adanya bahasa, manusia dapat menyusun dan mengungkapkan kembali hal-hal yang ada disekitarnya kepada manusia lain sebagai bahan komunikasi. 

Bahasa juga tidak bisa terlepas dari sastra Indonesia. Antara bahasa dan sastra Indonesia memiliki ikatan yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Perkembangan bahasa Indonesia di kalangan siswa sekolah dasar merupakan topik penting yang mencerminkan interaksi antara pendidikan, budaya, dan teknologi. Dinamika bahasa Indonesia pada literasi di era digital menciptakan berbagai tantangan sekaligus membuka peluang baru yang perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan secara optimal.

Berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia, maka akan sangat erat pula hubungannya dengan literasi. Literasi berarti kemampuan membaca dan menulis atau juga disebut dengan melek aksara (Heru Susanto, 2016). Literasi juga diartikan sebagai sebuah pendidikan atau pembelajaran (Muhammad Muiz, n.d.). 

Adapun menurut KBBI V, literasi memiliki beberapa pengertian yaitu, kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan dalam hidupnya. Pengertian ini juga diperkuat oleh Alwasilah dalam Muis (Muhammad Muiz, n.d.), yang memaparkan bahwa selama ini literasi hanya dikaitkan dengan masalah psikologis, kemampuan membaca dan menulis, padahal sebenarnya tidak hanya itu.

Dinamika interaksi sosial dalam program literasi Bahasa Indonesia. Literasi memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan individu dan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya literasi semakin meningkat, karena literasi tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga meningkatkan pemahaman, pemikiran kritis, dan kemampuan berkomunikasi seseorang. Dalam konteks Bahasa Indonesia, penguasaan yang baik terhadap bahasa ini menjadi dasar yang penting dalam membangun literasi yang efektif. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia memainkan peran sentral dalam komunikasi, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan yang baik terhadap Bahasa Indonesia menjadi kunci dalam membangun literasi yang kuat dan berkelanjutan.

Kemampuan suatu negara untuk membaca dan menulis sangat penting bagi perkembangan negara, karena tidak hanya meningkatkan pendidikan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang inklusif. Terlepas dari kompleksitas masalah literasi di Indonesia,beberapa upaya masih dilakukan untuk menemukan solusi. Penelitian Fitriani (2020) menekankan betapa pentingnya pemerintah dan lembaga pendidikan untuk berkolaborasi dalam menciptakan program literasi yang akan meningkatkan minat dan kemampuan membaca dari berbagai segmen masyarakat.

Seorang pendidik bahasa harus menemukan metode yang inovatif untuk membantu peserta didik untuk berbahasa sekaligus bersastra. Dia tidak sama dengan pendidik mata pelajaran lainnya yang terkadang hanya mentransfer ilmu kepada peserta didik, melainkan melatih kemampuan berbahasa dan bersastra. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah bukan tentang ilmu bahasa atau sastra, melainkan peningkatan kemampuan berkomunikasi secara lisan Maupun tulis. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah saat ini harus diarahkan pada upaya meningkatkan budaya literasi.     

Perkembangannya literasi bukan hanya menyangkut kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga aktifitas berbahasa lisannya, yaitu berbicara dan menyimak. Saat berbicara, seseorang mempraktikkan kemampuan verbalnya secara lisan dengan memanfaatkan logika untuk menunjukan pemahamannya. Begitu juga saat menyimak teks lisan, seseorang menggunakan seluruh kompetensi berbahasanya untuk memahami makna yang disampaikan oleh sumber suara tersebut.

Penugasan-penugasan yang diberikan guru di setiap pembelajaran merupakan proses untuk menumbuhkan budaya bahasa Indonesia pada literasi siswa. Proses pembudayaan literasi, sesuai dengan tahapan yang dijelaskan dalam buku panduan Gerakan Literasi Sekolah dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, mencakup tiga tahap: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Buku panduan ini disusun untuk membantu kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan kegiatan literasi di SD, sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015). Salah satu kegiatan dalam gerakan literasi tersebut adalah "kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai." Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan minat baca peserta didik dan meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai lebih baik. Materi baca dalam kegiatan ini mencakup nilai-nilai budi pekerti, termasuk kearifan lokal, nasional, dan global, yang disampaikan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

Dinamika literasi di Indonesia memang harus ditingkatkan, terutama di kalangan pemuda dan umumnya pada semua masyarakat Indonesia. Dengan adanya berbagai literasi yang sudah berkembang dan juga perkembangan zaman yang semakin maju, maka sudah selayaknya sebagai masyarakat harus ikut memperbaikinya. Gagasan untuk memulai ber literasi, haruslah dimulai dari kesadaran diri, lingkungan, dan juga pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun