Mohon tunggu...
Sarah Silvia
Sarah Silvia Mohon Tunggu... Editor - A writer, marketer, and a friend.

Have so many thoughts on mind and love to read stuffs, therefore I also love to write and hope I could inspire people through writings. Movie, food, marketing and travel enthusiast. Catch me on Instagram @sarahsilvias, Twitter @sarahsilvia, or listen to Podcast Pasaran on Spotify and others.

Selanjutnya

Tutup

Money

TikTok Marketing: Cara Terbaru Meningkatkan Bisnis

26 Februari 2021   17:32 Diperbarui: 26 Februari 2021   17:34 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda membayangkan untuk mempromosikan brand melalui TikTok? Aplikasi media sosial buatan China ini menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia pada Q1 2020, dengan 805 Juta pengguna aktif per bulan dan peningkatan video views hingga lebih dari 90% di seluruh dunia. Pertumbuhan pengguna TikTok di Indonesia pada tahun lalu, tepatnya per Agustus 2020, meraih angka 57.5%, lebih tinggi dari Australia, Jepang dan Korea Selatan.

Di Indonesia, TikTok sukses membuat audience berusia rentang 18-35 tahun jatuh hati dan menjadi pengguna aktif. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 37 juta pengguna bulanan aktif dari Indonesia turut meramaikan platform TikTok dan menghabiskan waktu rata-rata 377 detik per sesi, dua kali lebih lama dibandingkan Instagram dan Facebook yang sudah lebih dulu populer di Indonesia. Pertanyaannya, bagaimana peluang ini dapat digunakan untuk meningkatkan bisnis dan promosi brand Anda?

Dalam beberapa forum yang berkaitan dengan marketing, agency dan content creator, ada beberapa pernyataan menarik seputar brand yang enggan menggunakan TikTok sebagai platform branding karena citra platform nya yang dianggap hanya menyasar ke Gen-Z, atau audience muda yang lahir setelah tahun 1995 hingga 2010+. Meskipun persepsi mengenai TikTok hanya "bekerja" untuk target market yang lebih muda, TikTok menyediakan peluang promosi yang lebih besar karena tayangan brand dapat dilihat lebih banyak orang, relatif dengan biaya yang lebih rendah, dan kompetisi yang belum banyak di platform ini.

Sebelum masuk ke bagian TikTok Marketing, kita dapat membahas TikTok lebih umum secara fungsi aplikasinya. TikTok merupakan video-based social media yang menampilkan auto-loop videos dalam durasi sekitar 15 hingga 60 detik. TikTok memudahkan pengguna untuk bisa saling berinteraksi dengan membalas video, hingga "menjahit" video creator lainnya. TikTok juga mengandalkan lagu-lagu sebagai backsound yang dapat meningkatkan algoritma pencarian video creator jika menggunakan lagu-lagu yang sedang populer di aplikasi tersebut. Menurut data businessofapps.com yang dilansir dalam blog Neil Patel, pengguna TikTok dapat aktif berinteraksi dalam aplikasi rata-rata sekitar 45 menit sehari. Meskipun video-based, karakteristik konten TikTok berbeda dengan YouTube. Hampir mirip Snapchat pada masanya, Content Creator di TikTok harus lebih aktif membuat konten yang interaktif, menarik secara visual, dan engaging secara storytelling, dalam waktu kurang dari 1 menit.

TikTok Marketing: Cara Melakukannya untuk Brand Anda

Yakinlah bahwa platform ini dapat membantu brand Anda meraih target market yang lebih luas, dan di sisi lain juga, tepat sasaran. Pertama Anda dapat membuat akun untuk brand Anda. Kemudian pikirkan topik-topik yang menarik dan sesuai dengan brand value Anda. Konten dapat dikemas dengan hal ringan, bahkan sedikit jenaka, jika masih sesuai dengan personality brand Anda.

Salah satu fitur unggulan TikTok adalah pengguna dapat merekam video langsung dengan aplikasi. Editingnya pun mudah, footage dapat diambil putus-putus dalam satu pengambilan video, dengan rentang waktu yang berbeda untuk menghasilkan efek-efek yang membuat video Anda menjadi unik dan memunculkan "wow" factor. Beragam filter dan effect option juga dapat dipilih untuk membuat video Anda jadi semakin eye-catching. Terakhir, jangan lupa memilih lagu-lagu yang sedang viral dalam aplikasi sebagai backsound video Anda untuk membuat video Anda semakin banyak views. Yang harus diingat, di TikTok, Anda tidak dapat menulis caption yang panjang, jadi tulis caption yang sangat singkat dan jelas, lengkap dengan beberapa hashtags yang populer, salah satunya adalah #ForYouPage.

TikTok Ads: Beriklan Lebih Mudah dan Terjangkau

Seperti media sosial lainnya, TikTok juga menyediakan fitur beriklan di TikTok. Sedikit berbeda dengan aplikasi Instagram atau Facebook yang memudahkan pengguna untuk langsung boost post organik untuk dijadikan iklan, di TikTok Anda wajib memiliki akun TikTok Ads terlebih dahulu. Akun ini beda dengan TikTok organik Anda. Salah satu keunggulan TikTok Ads adalah, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membangun followers atau audiences secara organic di akun Anda, karena dengan Ads, Anda dapat langsung menyiapkan materi iklan, mengatur budget, dan Anda langsung akan dapat menjangkau target audiences Anda sesuai dengan sasaran, dalam 24 jam saja.

Ada 5 jenis TikTok Ads yang dapat Anda gunakan untuk mempromosikan brand Anda.

  • Brand Takeover (19 juta+ impressions)

  • Top View (17 Juta+ impressions)

  • In Feed Ads (9 Juta+ impressions)

  • Branded Hashtag Challenge

  • Branded Effect

Brand takeover adalah layanan full screen takeover yang akan menampilkan iklan Brand Anda di layar utama aplikasi ketika pengguna akan masuk ke TikTok. Top View adalah video ad format yang tayang sesaat setelah pengguna membuka TikTok, dan dalam jenis iklan ini, brand dapat lebih engage dengan pengguna karena fitur yang support like, comment, share, follow dan sebagainya. In-feed ads merupakan iklan video hingga 60 detik, full screen, yang tayang ketika pengguna scrolling konten-konten saat menggunakan aplikasi. Jenis iklan ini mendukung pengguna untuk bisa masuk ke landing page yang diinginkan Brand. Branded hashtags challenge banyak digunakan para Brand untuk membuat konten semi-organik, seperti challenge melakukan tarian tertentu dengan hashtag brand yang sudah lebih dulu dibuat, untuk menciptakan virality. Pada dasarnya, jenis iklan ini menggunakan pendekatan UGC atau user generated content. Sedangkan untuk Branded Effect biasanya merupakan tap-in brand dalam proses content creation dan video editing process yang membuat pengguna dapat menggunakan efek khusus yang telah dibuat oleh brand, misalnya beauty brand yang membuat branded effect dengan intelligent video recognition technology.

Masuk dalam kategori social media advertising, TikTok dapat menjadi alternatif platform iklan yang bisa dicoba untuk meningkatkan bisnis Anda. Tertarik mencobanya?

***

Telah dipublikasikan sebelumnya di Blog StickEarn pada Februari 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun