Pandemi covid-19 'menyerang' Indonesia sejak awal Maret 2020 dan segenap warga Indonesia pun mulai menjalani swa-karantina sebagai upaya physical distancing dan melindungi diri dari paparan virus.Â
Kehidupan swa-karantina, selain mengubah pola bekerja sehari-hari, juga mengubah gaya hidup dan konsumsi informasi sehari-hari. Menghabiskan hampir seluruh waktu di rumah dalam sehari ternyata berpengaruh juga dengan tingginya konsumsi entertainment on-demand.Â
Selain platform layanan streaming film online, podcast juga menjadi salah satu media favorit yang mulai ramai dinikmati banyak orang, khususnya dewasa muda di Indonesia.
Jika kamu terbiasa mendengarkan podcast di Spotify, kamu akan menyadari bahwa ada banyak pilihan genre podcast yang beredar; mulai dari talkshow, horror story, sampai meditation audio.Â
Berbeda dengan Youtube, kamu dapat menemukan berbagai podcast yang tidak didominasi 'pemain besar' dan semua orang, termasuk kamu, tentu bisa punya channel podcast sendiri.Â
Malah bisa jadi, podcast adalah jalan ninjamu untuk menyuarakan segala hal yang belum tersampaikan selama ini. Lalu bagaimana sih, cara membuat channel podcast-mu sendiri? Yuk kita bahas apa saja yang harus disiapkan!
TENTUKAN GENRE DAN KONSEP PODCAST
Sebuah karya akan jauh lebih mudah diingat jika terasosiasi dengan suatu genre atau kategori. Dengan menentukan arah kategori podcast kamu, materi yang akan dibuat dalam jangka panjang dapat lebih rapih, tema tidak melebar kemana-mana sehingga lebih fokus, dan dapat menjaring audiences lebih mudah karena konten yang dibuat akan menarik secara spesifik orang-orang dengan interest yang sama.Â
Konsep podcast juga harus ditentukan, apakah bentuknya storytelling, apakah bentuknya talkshow dengan external guest hosts, atau commentary dengan satu atau dua co-hosts. Konsistensi adalah kunci untuk menghasilkan karya yang mudah diingat.
BUAT AKUN DI ANCHOR
Untuk mendistribusikan podcast kamu ke kanal lain seperti Spotify, iTunes, Google Podcast dan sebagainya, Anchor.fm adalah 'kanal induk' yang harus kamu gunakan.Â
Melalui Anchor, kamu dapat mendaftarkan nama podcast, deskripsi podcast, menentukan genre, dan mengunggah cover podcast yang dapat kamu design sendiri.Â
Di Anchor, kamu juga bisa mengunggah langsung foto yang ingin digunakan dan secara otomatis menambahkan nama podcast jika kamu tidak menggunakan layanan aplikasi design. Aplikasi seperti Canva dapat memudahkan kamu membuat cover podcast yang diinginkan dengan lebih proper.Â
Nah ini bagian utamanya. Ingat bahwa konsistensi adalah kunci? Ya, memulai podcast (atau karya apa pun), berarti kamu siap untuk mendedikasikan waktu pada 'project' ini.Â
Setelah menentukan genre, per episode nya kamu dapat membuat outline konten seputar apa yang akan dibahas, dan seberapa sering frekuensi tayangnya nanti. Idealnya, kanal podcast memproduksi 1 konten per minggu. Dalam satu minggu kamu bisa riset topik yang ingin dibahas, membuat outline dan materi, lalu merekam audionya.
Sebagai langkah awal, Anchor menyediakan layanan untuk merekam audio langsung di aplikasinya, dan kamu juga bisa menambahkan backsound dari beberapa pilihan yang disediakan oleh aplikasi Anchor.Â
Namun idealnya, untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik, kamu bisa merekam audio melalui gadget kamu, melakukan proses editing di aplikasi Audacity, mencari backsound / bumper in & bumper out sendiri yang cocok dengan personality podcast kamu, baru kemudian audio yang telah melewati serangkaian proses editing dapat diunggah ke 'New Episode' di Anchor.
Tips untuk mendapatkan lebih banyak pendengar adalah kamu bisa share podcast yang sudah kamu buat ke media sosial yang kamu miliki dan sebarkan ke teman-temanmu yang sekiranya memiliki interest yang sama dengan genre podcast yang kamu buat.Â
Kamu juga dapat melemparkan pertanyaan interaktif dan survey dari teman-teman untuk menentukan topik yang ingin didengarkan dan peka terhadap apa yang sedang ramai diperbincangkan.
Nah, mudah kan? Tidak terasa, penulis sudah menuju 1 tahun pertama dalam membuat Podcast Pasaran bersama pasangan, dan bulan ini memulai kanal podcast sendiri bernama Podcast Rasa Rasanya dengan format dan genre berbeda.Â
Podcast memang belum bisa dimonetisasi seperti Youtube, namun melihat antusiasme banyak orang terhadap podcast, ditambah dengan kebutuhan entertainment on demand yang semakin tinggi di era new normal ini, penulis melihat bahwa ke depannya Podcast dapat menjadi salah satu kanal informasi dan hiburan yang akan populer dan mendominasi pasarnya sendiri. Selamat mencoba, selamat berkarya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H