Di antara kita mungkin pernah bertanya, "Kenapa ketika aku sama A, aku menjadi orang yang periang. Sedangkan ketika bersama B, aku menjadi orang yang pendiam. Apakah aku berkepribadian ganda?"Jika kamu pernah merasa seperti itu, jawabannya adalah kemungkinan besar tidak. Lalu kenapa tingkah laku kita berbeda setiap kali bertemu orang yang berbeda? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita mengenal lebih dalam apa itu kepribadian dan persona.
1. Kepribadian
Setiap orang pasti memiliki satu kepribadian. Namun, sebenarnya di dalam satu kepribadian terdapat beberapa sifat. Contohnya, menurut Sigmund Freud, kepribadian adalah pertentangan dari 3 komponen yakni id, ego, dan superego. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian kita adalah interaksi atau bentrokan dari satu sifat dengan sifat lainnya.Â
Maka dari itu, kebanyakan tes kepribadian akan memberikan hasil berupa deskripsi atau menunjukkan sifat-sifat yang paling dominan dalam diri kita. Contohnya seperti MBTI yang akan memberikan 4 sifat utama dari diri kita beserta deskripsi diri kita secara umum dan khusus.Â
Deskripsi-deskripsi yang diberikan oleh tes MBTI itu lah yang disebut sebagai gambaran dari interaksi sifat-sifat kita. Walau pada akhirnya semirip apapun hasil dari tes kepribadian, tidak ada tes kepribadian yang dapat menebak kepribadian kita secara akurat 100%. Karena kepribadian adalah hal unik yang sulit untuk dijabarkan dan dikelompokkan. Sebab, kepribadian satu orang tidak akan pernah sama dengan kepribadian orang lain.Â
2. Persona
Mungkin Sebagian dari kita pernah mendengar kata "Persona". Namun, tidak semua orang tahu pasti apa itu persona. Kalian pasti pernah mendengar istilah "bermuka dua".Â
Bagi kebanyakan orang, istilah "bermuka dua" dianggap buruk atau dipandang negatif. Padahal kenyataannya, kita sering kali menggunakan topeng dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Â
Kenapa begitu? Karena kita memiliki persona, dimana persona adalah cara kita dalam berinteraksi dengan dunia luar yang bukan diri kita. Nah, persona ini sangat dipengaruhi oleh stigma, norma, dan tuntutan masyarakat sekitar.Â
Maka dari itu, jika tuntutan masyarakat sesuai dengan kepribadian kita, persona yang akan kita tunjukan ke dunia luar adalah diri kita yang luwes dalam berinteraksi.Â
Sedangkan jika tuntutan masyarakat tidak sesuai dengan kepribadian kita, maka persona kita justru akan membuat topeng yang kaku demi menutupi kekurangan, kelemahan, atau ketidaksesuaian kepribadian kita dengan dunia luar.
Nah kembali ke pertanyaan di awal, "Kenapa tingkah laku kita berbeda setiap kali bertemu orang yang berbeda?" Hal ini terjadi karena personamu dipengaruhi oleh pandangan temanmu terhadap orang sekitar atau secara khusus terhadap diri kamu. Sehingga, kamu cenderung akan berusaha untuk menyesuaikan personamu dengan pandangan dari teman kamu.Â
Sama halnya ketika seseorang berkata, "Kamu ini orangnya rajin yah", kamu yang aslinya tidak rajin, mendadak jadi rajin di depan orang yang bilang kalau kamu rajin.Â
Nah, karena tiap orang bisa memiliki pandangan yang berbeda, secara otomatis personamu juga akan berbeda sesuai dengan bagaimana pandangan dari lawan bicara kamu.Â
Hal ini juga menjelaskan, kenapa kita di lingkungan keluarga berbeda dengan kita di lingkungan pertemanan dan pekerjaan. Karena, di setiap lingkungan yang berbeda bisa juga terdapat tuntutan yang berbeda.
Sumber:
Makarim Rizal, Fadhlil. (2023). Mengenal Teori Kepribadian Menurut Sigmund Freud. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-teori-kepribadian-menurut-sigmund-freud
Pittara. (2022). Ini Tanda Kamu Berada Dalam Lingkaran Pertemanan Sehat. Alodokter. https://www.alodokter.com/ini-tanda-kamu-berada-dalam-lingkaran-pertemanan-sehat
Schultz, P. D. & Schultz, E. S. (2018). Theories of Personality 11th Edition. Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H