Mohon tunggu...
Sarah Sepia
Sarah Sepia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berguna bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kepribadian Alfred Adler Menurut Urutan Kelahiran

11 Desember 2023   12:27 Diperbarui: 11 Desember 2023   12:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam teori kepribadiannya Adlerian sangat dikenal dengan teroi inferioritas dan superioeritasnya, namun selain itu adlreian juga dikenal teori kepribadian menurut urutan kelahiran individu. Dimana Adlerian berpendapat bahwa hubungan keluarga merupakan hubungan pertama yang dimiliki individu sejak ia lahir. Sehingga Adlerian menganggap bahwa urutan kelahiran sebagai suatu ide gagasan yang heuristic dan berguna untuk memberi tambahan pemahaman mengenai manusia. Namun hal tersebut tentulah tidak bisa di jadikan sebagai acuan kehidupan, karena pada kenyataannya teori adler sesuai dengan kenyataan hidup kita, namun juga bisa tidak sesuai dengan kenyataan yang mungkin kita miliki.

Adlerian membagi urutan kelahiran menjadi 4, yaitu anak sulung, anak tengah, anak bungsu, dan anak tunggal. Dimana setiap urutan kelahiran ini adler menjelaskan mengenai situasi dasar yang dialami individu, perilaku positif dan negatif individu yang disesuaikan dengan urutan kelahiran. 

Berikut merupakan ciri-ciri yang dialami oleh individu sesuai urutan kelahiran :

1.Anak Sulung : anak sulung sebelum kelahiran adiknya, ia merupakan perioritas orang tuanya, sehingga semua perhatian dan kasih sayang orang tuanya berfokus padanya tanpa takut bahwa fokus orang tuanya dan kasih sayang orang tuanya terbagi. Namun keadaan itu berubah ketika kelahiran adiknya dimana ia harus turun tahta dan membagi kasih sayang dan perhatian orang tuanya dengan adiknya.

Perilaku Positif : anak sulung akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab karena dia adalah pemimpin dari adiknya dimasa depan, memiliki perhatian kepada orang lain, dapat mengayomi dan melindungi baik itu adik-adiknya maupun orang disekitarnya. Selain itu anak sulung  dapat menjadi organisator yang baik.

Perilaku Negatif : mudah takut akan kehilangan hal yang baik karena sebelum terlahir adiknya, ia memiliki kasih sayang dan perhatian orang tuanya namun ketika adiknya lahir ia harus kehilangan itu semua dan membagi dengan adiknya, Mudah marah, memiliki rasa pesimis yang besar, dan senang mengkritik dan tidak kooperatif

2.Anak Kedua : anak kedua berbeda situasinya dengan anak sulung, dimana sejak lahir ia sudah membagi perhatian dan kasih sayang orang tua dengan kakak nya. Selain itu anak kedua karena memiliki figure kakak dalam hidupnya sejak ia dilahirkan, maka anak kedua akan cenderung menjadikan kakaknya sebagai panutan ataupun role model dalam hidupnya.

Perilaku Positif : Memiliki motivasi yang tinggi, Memiliki interes sosial, Mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dari pada anak pertama, Memiliki jiwa kompetisi yang sehat

Perilaku Negatif : Pendendam, memiliki rasa iri yang besar, dan cenderung ingin mengalahkan orang lain, Memiliki jiwa kompetitif yang berlebihan, Mudah berkecil hati, Susah berperan sebaghai pengikut (susah menurut)

3.Anak Bungsu : anak bungsu merupakan anak terakhir dalam kelauraga. Dimana situasi yang dihadapinya sejak lahir hampir sama dengan anak ke dua, yaitu harus berbagi kasih sayang dan perhatian orang tuaanya pada kakak-kakak nya. Namun walupun begitu, anak terakhir akan selalu mendapatkan perhatian terbesar atau selalu diperhatikan dan dimanja oleh orang tuanya dan kakak-kakaknya, karena ia akan selalu dianggap masih anak kecil oleh keluarganya. Selain itu anak bungsu juga biasanya menjadikan kakak-kakak nya sebagai role model dalam hidupnya.

Perilaku Positif : Selalu menjadi yang pertama atau menjadi yang paling unggul dibandingkan sudara yang lainnya, Memiliki jiwa ambisi yang besar dan realistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun