Dalam teori kepribadiannya Adlerian sangat dikenal dengan teroi inferioritas dan superioeritasnya, namun selain itu adlreian juga dikenal teori kepribadian menurut urutan kelahiran individu. Dimana Adlerian berpendapat bahwa hubungan keluarga merupakan hubungan pertama yang dimiliki individu sejak ia lahir. Sehingga Adlerian menganggap bahwa urutan kelahiran sebagai suatu ide gagasan yang heuristic dan berguna untuk memberi tambahan pemahaman mengenai manusia. Namun hal tersebut tentulah tidak bisa di jadikan sebagai acuan kehidupan, karena pada kenyataannya teori adler sesuai dengan kenyataan hidup kita, namun juga bisa tidak sesuai dengan kenyataan yang mungkin kita miliki.
Adlerian membagi urutan kelahiran menjadi 4, yaitu anak sulung, anak tengah, anak bungsu, dan anak tunggal. Dimana setiap urutan kelahiran ini adler menjelaskan mengenai situasi dasar yang dialami individu, perilaku positif dan negatif individu yang disesuaikan dengan urutan kelahiran.Â
Berikut merupakan ciri-ciri yang dialami oleh individu sesuai urutan kelahiran :
1.Anak Sulung :Â anak sulung sebelum kelahiran adiknya, ia merupakan perioritas orang tuanya, sehingga semua perhatian dan kasih sayang orang tuanya berfokus padanya tanpa takut bahwa fokus orang tuanya dan kasih sayang orang tuanya terbagi. Namun keadaan itu berubah ketika kelahiran adiknya dimana ia harus turun tahta dan membagi kasih sayang dan perhatian orang tuanya dengan adiknya.
Perilaku Positif : anak sulung akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab karena dia adalah pemimpin dari adiknya dimasa depan, memiliki perhatian kepada orang lain, dapat mengayomi dan melindungi baik itu adik-adiknya maupun orang disekitarnya. Selain itu anak sulung dapat menjadi organisator yang baik.
Perilaku Negatif :Â mudah takut akan kehilangan hal yang baik karena sebelum terlahir adiknya, ia memiliki kasih sayang dan perhatian orang tuanya namun ketika adiknya lahir ia harus kehilangan itu semua dan membagi dengan adiknya, Mudah marah, memiliki rasa pesimis yang besar, dan senang mengkritik dan tidak kooperatif
2.Anak Kedua :Â anak kedua berbeda situasinya dengan anak sulung, dimana sejak lahir ia sudah membagi perhatian dan kasih sayang orang tua dengan kakak nya. Selain itu anak kedua karena memiliki figure kakak dalam hidupnya sejak ia dilahirkan, maka anak kedua akan cenderung menjadikan kakaknya sebagai panutan ataupun role model dalam hidupnya.
Perilaku Positif :Â Memiliki motivasi yang tinggi, Memiliki interes sosial, Mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dari pada anak pertama, Memiliki jiwa kompetisi yang sehat
Perilaku Negatif :Â Pendendam, memiliki rasa iri yang besar, dan cenderung ingin mengalahkan orang lain, Memiliki jiwa kompetitif yang berlebihan, Mudah berkecil hati, Susah berperan sebaghai pengikut (susah menurut)
3.Anak Bungsu :Â anak bungsu merupakan anak terakhir dalam kelauraga. Dimana situasi yang dihadapinya sejak lahir hampir sama dengan anak ke dua, yaitu harus berbagi kasih sayang dan perhatian orang tuaanya pada kakak-kakak nya. Namun walupun begitu, anak terakhir akan selalu mendapatkan perhatian terbesar atau selalu diperhatikan dan dimanja oleh orang tuanya dan kakak-kakaknya, karena ia akan selalu dianggap masih anak kecil oleh keluarganya. Selain itu anak bungsu juga biasanya menjadikan kakak-kakak nya sebagai role model dalam hidupnya.
Perilaku Positif :Â Selalu menjadi yang pertama atau menjadi yang paling unggul dibandingkan sudara yang lainnya, Memiliki jiwa ambisi yang besar dan realistik.
Perilaku Negatif :Â Merasa rendah diri dengan orang disekitarnya, sangat bergantung kepada orang lain, Memiliki ambisi yang tidak realistik, Memiliki gaya hidup yang manja.
4.Anak tunggal :Â situasi dasar yang dialami oleh anak tunggal akan sangat berbeda dengan individu yang memiliki sibling dalam keluarganya. Anak tunggal yang tidak memiliki saudara dan menjadi anak satu-satunya dalam keluarga cenderung merasa cukup dengan hanya kehadiran orang tuanya saja, dan anak tunggal akan selalu dimanja oleh kedua orang tua nya. selain itu anak tunggal memiliki semua perhatian dan kasih sayang orang tuanya tanpa dibagi dengan siapa pun.Â
Perilaku Positif :Â Pandai bersosialisasi, Perfecsionis, rajin dan tekun dalam mencapai tujuan yang diinginkannya, anak tunggal dengan kepribadian yang matang bisa menjadi pemimpin yang baik
Perilaku Negatif : Selalu ingin menjadi pusat perhatian orang lain, Tidak suka dan takut ketika bersaing dengan orang lain, Merasa dirinya paling benar, dan menyahkan tantangan yang ada, Susah diajak bekerjasama, Memiliki gaya hidup yang manja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H