Mohon tunggu...
Sarah Salsabila Ismael
Sarah Salsabila Ismael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas

Saya memiliki hobi menulis cerpen dan saya juga tergabung dalam sanggar Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajahi Toko Buku Populer Dunia, Shakespeare and Company

24 Maret 2023   23:06 Diperbarui: 24 Maret 2023   23:13 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paris dikenal sebagai Kota Cinta karena suasana romantis yang terpancar dari aura kota tersebut. Bukan hanya karena suasana kotanya, Paris terkenal romantis karena dapat menjadi tempat para sastrawan, pujangga, dan penikmat literatur menaruh atensi besar untuk menyinggahi kota tersebut. Salah satu yang menjadi alasan terbesar banyaknya para sastrawan, pujangga, dan penikmat literatur yang menyinggahi Paris adalah Toko Buku Shakespare and Company.

Shakespare and Company menjadi toko buku klasik khusus literatur bahasa inggris yang berada di 37 Rue de la Bcherie, 75005 Paris, Prancis. Toko buku ini didirikan oleh Sylvia Beach pada tahun 1919 karena kecintaannya terhadap buku dan sastra serta untuk berbagi kebaikan.

Toko buku ini semakin berkembang dengan diterbitkannya karya James Joyce yang telah ditolak berkali-kali oleh para penerbit tapi novel tersebut menjadi novel terbaik pada abad ke-20 setelah terbit di toko buku ini. Namun pada tahun 1941 saat NAZI menguasai Paris, toko itu terpaksa ditutup. Lalu pada tahun 1951 seorang pemuda asal Amerika yang sangat mengagumi Sylvia, mendirikan toko buku dengan nama Le Mistral. Setelah dua tahun kematian Sylvia, George Whitman mengubah nama t okonya menjadi Shakespare and Company untuk mengenang kematian orang yang begitu dikaguminya.

"Toko terlihat kecil dari luar, tapi saat masuk kedalam dan memperhatikannya itu lebih luas daripada yang aku pikirkan," Ungkap Tori Morrow pada salah satu video di Channel YouTube miliknya. Saat akan memasuki toko buku, pengunjung akan berspekulasi bahwa toko buku memiliki ukuran kecil, tetapi pada kenyataannya pengunjung akan melihat bahwa bagian dalam toko buku tersebut lebih luas daripada asumsi mereka saat melihat sekilas dari bagian luar.

Koleksi Sastra Fiksi (Sumber: timeout.com)
Koleksi Sastra Fiksi (Sumber: timeout.com)

Saat pengunjung masuk melalui pintu depan, maka mereka langsung disuguhi oleh koleksi buku dari Sastra Fiksi yang menyapu separuh bagian dari toko pertama. Lantas, jika tetap berjalan menuju ke belakang koleksi sebelumnya dan pengunjung dapat menemukan suatu ruangan sudut kecil yang berisi olek buku dengan tema fiksi ilmiah, fantasi, horror, dan kejahatan yang menumpuk disekelilingnya. Lalu, di belakang koleksi Fiksi Ilmiah tersebut, pengunjung dapat menemukan suatu ruangan khusus untuk puisi. 

"Mereka dapat datang dan memainkan piano yang hampir memiliki nada tidak sesuai itu, tapi tolong hargai orang lain saat mengambil gambar, karena mereka datang ke sini untuk menikmati ketenangan," Ungkap salah satu pengunjung yang dikutip dari salah satu video dari Channel Youtube Vbrncy Productions. Toko buku ini juga memiliki sebuah piano yang hampir memiliki ketidaksesuaian nada pada lantai satu dimana pengunjung dapat datang dan memainkannya, pengunjung juga dapat mengambil gambar, tetapi harus tetap meghormati pengunjung lain yang datang dengan tujuan membaca dengan tenang.

" Aku sangat menghormati keinginan mereka (Ernest Hemingway dan F.Scott Fitzgerald) untuk tidak merekam bagian dalam toko, tapi harus dilihat secara langsung di Paris," Ungkapan dari salah seorang pengunjung pada videonya yang dipublish pada akun tiktok she_loves_books_ ini mendukung pendapat dari paragraf sebelumnya. Secara tidak langsung, ia mengajak untuk melihat toko dengan datang ke Paris dan menyaksikan secara langsung bagian dalam dari toko tersebut.

  Ada suatu tangga untuk menuju lantai atas yang mengharuskan pengunjung memperlambat langkahnya untuk menyerap makna yang ditulis di setiap anak tangganya. Di lantai atas, pengunjung akan menemukan sebuah sudut nyaman yang diisi kursi dan tempat tidur yang biasanya ditempati oleh calon-calon penulis hebat. Ya, benar sekali. Pengunjung bisa tinggal untuk membaca disini bahkan dapat menginap juga dengan syarat pengunjung harus membaca setidaknya satu buku dalam sehari, lakukan sesuatu untuk menjaga toko, seperti merapikan buku, membersihkan beberapa ruangan atau hal lainnya, terakhir pengunjung harus menulis sebuah halaman untuk autobiografi dan meninggalkannya di toko.

 Tak sampai di sana, pengunjung dapat keluar kembali untuk mengunjungi bagian toko lainnya tepat di depan toko, pengunjung akan menemukan semua jenis karya fiksi yang memiliki rak-rak yang berbeda untuk setiap spesialisasi tiap koleksi. Beberapa diantara koleksinya adalah Sastra Afrika-Amerika, buku-buku yang dihasilkan oleh penulis muda. Lalu di sisi kiri dari koleksi karya fiksi, pengunjung dapat menemukan karya non-fiksi dan di belakangnya ada koleksi cerita dewasa muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun