Serta tokoh-tokoh lain yang ikut mengembangkan cerita dalam novel ini.
Gaya Bahasa:
Penulis menggunakan metafora untuk mengganti suatu kata atau frasa dengan kata atau frasa yang lain. Penulis juga menggunakan diksi yang lugas dan sederhana dalam novel ini, hal ini dapat membuat cerita dalam novel ini mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Dan juga penulis menggunakan diksi yang puitis untuk memperkuat suasana dan emosional.
Sudut Pandang:
Dalam novel "cinta dan kewajiban" penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga. Di mana penulis menggunakan kata ganti orang ketiga seperti "ia" dan menggunakan nama orang seperti "Sina, Ani" untuk merujuk pada tokoh dalam cerita.
1. Kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi cobaan hidup
Novel ini menyoroti tokoh-tokoh dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup, seperti tokoh utama pada novel ini, bagaimana Ani tetap kuat dah teguh dalam menghadapi cobaan-cobaan dalam kehidupannya.
2. Pentingnya menjalani kewajiban, baik dalam konteks keluarga atau masyarakat
Novel ini memberi gambaran tentang pentingnya menjalankan kewajiban terutama kewajiban seorang anak terhadap keluargannya.
3. Keseimbangan antara cinta dan kewajiban