Konstruktivisme adalah pedagogi yang menekankan peran aktif siswa dalam mengembangkan pemahaman mereka sendiri. Menurut teori ini, siswa harus membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi sosial daripada guru memberikan pengetahuan langsung kepada mereka. Vygotsky, tokoh konstruktivisme sosial, menekankan betapa pentingnya interaksi sosial dan budaya untuk perkembangan kognitif anak. Ia memperkenalkan gagasan Zone of Proximal Development (ZPD), yang membedakan apa yang dapat dicapai siswa dengan bantuan orang lain yang lebih berpengalaman dengan mereka sendiri.
Guru membantu siswa memahami konstruktivisme sebagai fasilitator. Pembelajaran generatif, kooperatif, dan penemuan adalah metode pembelajaran konstruktivis yang paling umum. Metode ini juga mengutamakan perkembangan metakognitif dan kognitif anak. Sementara penelitian tentang metakognitif menunjukkan bahwa kemampuan kognitif mulai berkembang sejak usia dini, Piaget membagi perkembangan kognitif anak ke dalam beberapa tahap. Orang tua dan guru sangat penting dalam membangun kemampuan metakognitif anak-anak mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H