Mohon tunggu...
Sarah Ananda Riztika
Sarah Ananda Riztika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

watching movies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontroversi, Mengemis Gaya Baru! "Mandi Lumpur Demi Mencari Simpati Warga Net" untuk Mentransaksikan "Belas Kasih"

10 Februari 2023   14:07 Diperbarui: 10 Februari 2023   14:18 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lombok Tengah -- Belum lama ini dunia maya dihebohkan dengan adanya konten mandi lumpur yang tersebar di media sosial TikTok dengan melibatkan sejumlah lansia. Pembuatan konten mandi lumpur tersebut terjadi di salah satu kampung Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Seorang pembuat konten bernama Sultan Akhyar, dirinya tidak takut disebut mengemis secara virtual demi mendapatkan gift atau saweran dari penonton.

Menurut salah satu pandangan masyarakat umum yang melihat pemberitaan mengenai konten mandi lumpur ini, Fina (24 Tahun), mengatakan "Jujur sih saya risih ya dengan konten tersebut yang melibatkan lansia untuk mendapatkan keuntungan. 

Pembuat konten sangat tidak memikirkan apa dampak dari konten yang dibikin, secara itu adalah lansia yang berjam-jam disiram air yang pastinya akan berdampak pada kesehatan lansia tersebut dan dari yang saya liat beritanya kalau dia ditawarkan untuk bekerja di sebuah perusahaan tetapi menolak tawaran tsbt dan dengan sengajanya meminta uang kepada yang menawarkan dan dengan bangganya pembuat konten "pamer" sesuatu yang dia beli dari hasil "mengemis onlie" itu sangat disayangkan sekali sih ka memanfaatkan orang tua untuk mendapatkan keuntungan, saya dan orang sekitar saya pun sama sangat tidak suka dengan hal yang dilakukan tersebut", ungkap fina, saat diwawancarai melalui chat WhatsApp, Senin (6/2).

Dijelaskan Fina, Hal yang memicu terjadinya konten mengemis online itu dipicu oleh faktor ekonomi dan pendidikan, dari berita yang ada lansia tersebut ngalakuin hal itu karena mereka butuh uang mereka punya hutang yang bikin mereka berfikir gimana caranya dapat uang cepet dan adanya tawaran tersebut dengan sekali mereka bikin Vidio itu dibayar 1jt makanya lansia tersebut tertarik. Padahal pembuat konten masih bisa melakukan pekerjaan produktif lainnya yang lebih baik untuk membantu para lansia seperti berjualan dan tidak melakukan "mengemis".

Pengguna aplikasi TikTok, Rizka (20 Tahun), juga mengatakan Tingkat kebutuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan yang masi bisa dikatakan sulit untuk didapatkan, terjadilah pemikiran yang menjadikan peluang melakukan sesuatu untuk mendapatkan uang secara instan, ungkapnya, saat diwawancarai memalu media WhatsApp, Selasa (7/2). 

Ia juga memberikan saran terhadap para konten kreator khususnya kepada konten kreator yang membuat konten mandi lumpur ini, seharusnyaa para pemilik konten lebih mengedepankan kreasi untuk membuat konten yang lebih profesional tanpa harus mengangkat rasa iba dari para audience, tidak semata mata mengeruk keuntungan saja, tetapi juga harus menghasilkan sebuah karya. Dan di harapankan nantinya konten kreator lebih inovatif dan cerdas untuk para penonton khususnya yang menonton live di tiktok

Menurut salah satu akun mahasiswi pengguna TikTok, @lalalabil22, mengatakan ia sangat kasihan dan tak tega melihat seorang lansia harus mengguyur badan nya ketika sedang live apalagi ketika live dimalam hari yang pastinya lansia tersebut akan kedinginan. 

Tetapi, jikan konten tersebut masuk ke fyp / beranda nya ia tidak akan menonton karena dengan menonton sama saja kita mensupport mereka untuk tetap membuat konten tersebut. unjarnya, saat diwawancarai melalui aplikasi TikTok, Rabu (8/2). @lalalabil22 juga mengatakan "Lagian mereka juga memiliki tubuh yang sehat dan lengkap seharusnya mereka bekerja dan tidak mengemis seperti itu".

Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengeluarkan surat edaran untuk gubernur, bupati dan walikota tentang penerbitan pengemis online isi surat edaran ini adalah "Pencegahan kegiatan mengemis baik yang dilakukan secara offline maupun online di media sosial yang mengeksploitasi para lanjut usia, anak penyandang disabilitas atau kelompok rentan lainnya apabila ditemukan kegiatan tersebut siapapun harus melaporkan kepada kepolisian agar segera ditindak".

Menurut salah satu pengguna sosial media Instagram, Remaja (21 tahun) ini mengatakan bahwa konten mandi lumpur ini sedang menjadi perbincangan di lingkungan masyarakat karena dalam konten ini telah melakukan eksploitasi terhadap lansia untuk mendapatkan keuntungan. Unjarnya dalam DM Instagram (8/2). 

Ia juga memberikan saran terhadap TikTok untuk turut andil dalam kasus ini dan memberikan sanksi yang tegas terhadap orang yang membuat konten tersebut. Ia menyarankan TikTok mengambil tidakan tegas dengan memblokir akun tersebut dan konten tersebut di take down agar konten tersebut bisa berhenti. Karena jika tidak akan berdampak buruk terhadap masyarakat yang ditakutkan mereka akan mencontoh hal -- hal  yang tidak baik dan mencontohkan atau mengajarkan orang untuk mengemis.

Tik Tok akhirnya memblokir konten pengemis online guyur air setelah mendapat sorotan dari Kemensos dan kominfo take down menjadi kebijakan untuk memutus fenomena pengemis di media sosial yang kutip dari kata "Data tiktok memastikan selalu menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna". Sebelumnya bareskrim Polri juga menyatakan akan menindak tegas aksi pengemis online seperti mandi lumpur dan konten ini cukup meresahkan masyarakat Indonesia karena mengeksploitasi lansia.

TikTok Indonesia menyampaikan rasa prihatinnya atas adanya kejadian dan viralnya konten mandi lumpur ini. Mereka juga turut menegaskan kepada pengguna sebagai pembelajaran untuk tidak membuat konten serupa yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Selain itu, TikTok Indonesia juga mengajak pengguna untuk ikut melaporkan apabila terdapat konten-konten yang berbahaya dan beredar di TikTok sehingga membuat pengguna TikTok merasa aman dan nyaman.

Pekembangan media sosial yang begitu pesat, yang bisa dilihat dari adanya jaringan yang semakin berkembang dan akses berbagai informasi yang semakin luas. Akan tetapi seiring perkembangan media sosial, sebagai pengguna harus bisa memanfaatkan media sosial dengan baik.

Selain itu, pengguna juga harus pandai dalam memilih informasi yang beredar. Penggunaan yang baik, tentu akan mendapatkan dampak positif, begitu juga sebaliknya. 

Terkadang media sosial memiliki kekurangan yang dapat merugikan banyak penggunanya, bahkan kekurangan tersebut dapat menyebabkan berbagai dampak buruk seperti membuat kecanduan dan digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun