Mohon tunggu...
Sarah Nurul Azhar_ XII MIPA 2
Sarah Nurul Azhar_ XII MIPA 2 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - sarah nurul azhar

seorang pelajar SMA NEGERI 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rumah Kita

1 Maret 2022   20:19 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:22 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cahaya matahari pagi memasuki celah jendela di kamarku, aku terbangun dan mendengar suara ketukan pintu. Terlihat seorang wanita yang membukakan pintu sambil membawa secangkir susu dan semangkuk sereal, ia meletakkan makanan tersebut di meja dan berkata " Naura cepat cepat cuci mukamu lalu sarapan, sudah ibu buatkan semangkuk sereal." Ya, namaku Naura dan wanita yang membuka pintu itu adalah ibuku.
Aku beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi, lalu merapikan tempat tidur dan memakan sereal. Hari ini aku libur sekolah, rencana nya ibu akan mengajakku untuk bertemu anak-anak di panti asuhan 'Kasih Bunda'. Memang terkadang jika aku libur sekolah ibu mengajakku pergi ke panti asuhan yang jarak nya tidak jauh dari rumah.
Kali ini aku pergi ke panti asuhan bersama ibu dan kakakku, karena hari ini ayah harus bekerja. Kami pergi menggunakan mobil yang telah dipesan kakak secara online, di perjalanan kami juga mampir ke sebuah supermarket untuk membeli makanan dan minuman untuk anak-anak di panti.
Sekitar 20 menit, kami telah sampai di panti asuhan 'Kasih Bunda'. Pak Jojo yaitu penjaga panti asuhan menyambut kedatangan kami dan membantu menurukan barang-barang yang kami bawa dan aku hanya menjinjing tas berisi makanan yang telah dibeli di tenga perjalanan.

Saat melihat kami hadir, anak-anak sangat gembira. Salah satu diantara mereka ada yang memanggilku " Hallo Kak Naura!!..." sapa nya sambil melambaikan tangan kepadaku. " Hai Amira, apa kabar?" tanyaku kepada nya. Ya anak tersebut bernama Amira dia salah satu anak panti yang sangat baik, sekarang umur dia sekitar 8 tahun. "Alhamdulillah Kak, Amira dan teman teman sehat. Bagaimana dengan Kak Naura? Kita semua sangat rindu bermain dengan kakak dan Kak Naufa." Jawab Amira. Kak Naufa adalah kakak perempuanku ia berkunjung ke panti asuhan tidak hanya hari libur saja, terkadang ia berkunjung setelah pulang kerja untuk menemui anak-anak tersebut.
Ibuku sedang berbicara Bersama ibu panti dan pengurus panti lainnya, sedangkan aku dan Kak Naufa bermain Bersama anak-anak panti. Kita bermain, menggambar, bernyanyi dan memakan snack bersama. Ada dua orang anak perempuan yang paling besar di panti ini yaitu Zahira dan Melinda, usia mereka sekitar 13 tahun. Walaupun terbilang muda, dua anak perempuan ini terlihat sangat dewasa karena mereka mampu membantu pengurus panti untuk menjaga anak-anak yang masih balita.
Adzan dzuhur telah berkumandang waktu nya kami melaksanakan  shalat dzuhur berjama'ah, pengurus panti wanita yang sedang berhalangan mereka bertugas menjaga anak-anak balita. Sedangkan anak yang berusia diatas 5 tahun ikut serta dalam melaksanakan shalat dzuhur agar mereka terbiasa dengan kewajibannya.
Selesai shalat kami makan makanan yang telah disiapkan Ibu dan pengurus panti, setelah  makan bersama beberapa anak panti ada yang nonton televisi, membaca buku dan tidur. Tak terasa kami telah main bersama anak-anak hingga sore hari. Kini waktunya aku, Ibu dan Kak Naufa berpamitan pulang. " Kak Naura hati-hati ya, nanti kita main lagi." Ucap salah seorang anak kecil laki laki yang sangat akrab dengan Naura. " Iya Dafa, nanti kita main lagi ya." Jawab Naura kepada anak laki-laki tersebut.
Terdengar suara klakson mobil diluar menandakan ayah sudah sudah sampai untuk menjemput kami. Kami pun keluar dan memasuki mobil untuk pulang kerumah, di mobil ayah bercerita jika esok lusa ia harus pergi ke luar kota karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan disana sekitar lima hari. Dan karena seharian ini Ibu di panti, di tengah perjalanan ibu menyuruh ayah berhenti sebentar karena akan membeli lauk untuk makan hari ini. Saat ibu sedang membeli lauk, diantar aku dan kakakku ikut turun dari mobil untuk membeli jajanan yang ada di samping penjual lauk pauk itu.
Setelah sampai kami membersihkan diri dan segera melaksanakan shalat magrib berjama'ah, lalu kami makan bersama di meja makan. Saat sedang makan ayah berpesan kepada aku dan Kak Naufa. " Naufa, Naura, ayah esok lusa harus pergi. Ayah berpesan kepada kalian jika setelah pulang sekolah kalian harus pulang langsung ke rumah, di usahakan jangan main kecuali ada tugas kelompok dan itu juga harus telefon ibu." Pesan ayah kepada aku dan kakakku. Aku dan kakakku hanya mengangguk yang mengartikan bahwa kami mengerti.
Keesokkan harinya kami berangkat sekolah diantar ayah, sekolahku dan Kak Naufa tidak jauh berbeda hanya berjarak 300 meter. Aku bersekolah di SMP Negeri 2 Pelita Pagi bekas kakakku dulu, dan sekarang kakakku sekolah di SMA Negeri 2 Pelita Bangsa. Sekolahku ini terkenal dengan ekstrakulikuler paduan suaranya, sekolah ku pernah menjuarai paduan suara tingkat Provinsi.
Saat pulang sekolah Kak Naufa menelponku, ia berkata jika hari ini tidak bisa pulang bersama karena ada tugas kelompok yang harus ia kerjakan dan ia pun menyuruhku untuk pulang sendiri. Aku memutuskan pulang bersama teman sebangku ku yaitu Nadya, kebetulan rumah kami searah.

Ketika akan memasuki rumah, ternyata rumah terkunci yang artinya Ibu tidak ada dirumah. Aku tidak tahu ibu pergi kemana sesegera mungkin aku menelpon Ibu. Namun, belum sempat aku telpon ibu, tak lama kemudian ibu menelponku terlebih dahulu. " Halo Naura ini ibu sedang di panti asuahan, disini terjadi kebakaran. Kamu segera menyusul kesini. " ucap ibu di dalam telefon. Belum sempat aku menjawab perkataan ibu, ibu sudah mematikan sambungan telefon nya.
Segera mungkin aku memesan ojek online dengan tujuan ke panti asuhan tersebut. Sekitar 15 menit perjalanan, aku telah sampai di panti asuhan. Dan benar, saat sampai ternyata sudah ada tiga mobil pemadam kebakaran yang membantu untuk memadamkan api. Terlihat di samping rumah warga ada anak anak panti yang sedang menangis dan merasa ketakutan.
Setelah 30 menit akhirnya pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang sangat besar, kejadian tersebut mengakibatkan dua orang luka bakar yaitu Pak Joko ( Pengurus panti)  dan Dafa salah satu anak panti asuhan yang sangat akrab dengan Naura.
Saat Naura mengetahui Dafa dan Pak Joko mengalami luka bakar, ia segera membawa mereka ke klinik terdekat. dan Naura meminta kepada perawat bahwa Pak Joko dan Dafa untuk diistirahatkan di klinik tersebut.
Tak lama kemudian, Naura segera menelepon kepada ayahnya, dan segera memberi kabar buruk ini. Bahwa tempat panti asuhan kebakaran dan memberitahukan keadaan orang-orang yang berada ditempat panti asuhan tersebut.
setelah Naura memberi kabar, ayahnya pun datang, dan langsung menenangkan anak-anak yang ada disana. Ayahnya pun segera membuat keputusan bahwa anak-anak panti asuhan akan di bawa kerumahnya untuk tinggal sementara disana, dan akan segera mencari tempat tinggal yang baru untuk anak-anak.
"yeayyyy" sorak gembira anak-anak. Kami pun segera pergi membawa anak-anak ke rumah, setelah sampai ayahpun menjemput Pak Joko dan Dafa yang sedang berada di klinik. Di tengah perjalanan setelah menjemput Pak Joko dan Dafa di klinik, ayah mampir ke salah satu minimarket untuk membeli beberapa kebutuhan anak-anak panti asuhan.
sekitar pukul 22.00 wib, anak-anak panti sudah tertidur lelap, ada yang tidur dikamar, diruang tamu, bahkan diruang tengah. Ayah dan salah satu pengurus panti duduk di belakang teras rumah, mereka merencanakan rencana panti asuhan kedepannya.

Untuk beberapa minggu ke depan, ayah berencana agar semua anak panti dan beberapa pengurus untuk tinggal di rumah nya. Karena esok ayah harus pergi ke luar kota untuk bekerja, ayah memberi amanah kepada Pak Yunus salah satu pengurus panti juga untuk mencari tempat pengganti untuk beberapa bulan ke depan selama panti asuhan sedang di renovasi.
singkat cerita....
Akhirnya Pak Yunus menemukan tempat pengganti sementara panti asuhan yang sedang direnovasi. Tempat tersebut tidak terlalu jauh dari tempat sebelumnya, dan bisa menempuh jarak kurang lebih 45 menit. sehingga masih bisa untuk mengontrol panti asuhan yang sedang  direnovasi.
Beberapa pengurus panti asuhan membereskan tempat panti asuhan yang baru, anak-anak merasa senang sudah mendapatkan tempat sementara yang baru. Namun Dafa sedih karena ia tidak bisa bertemu tiap hari bersama Naura dan Kak Naufa.
3 bulan kemudian....
Panti asuhan 'Kasih Bunda' sudah selesai di renovasi, anak-anak di pindahkan kembali ke panti asuhan tersebut. Anak-anak dan pengurus panti asuhan sangat merasa senang karena dapat kembali ke panti asuhan nya. Begitupun dengan keluarga Naura mereka sangat merasa senang dengan kembali nya panti asuhan 'Kasih Bunda', terutama ayah Naura yang sudah membantu biaya renovasi panti asuhan.
Panti asuhan pun berjalan lebih baik dari sebelum nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun