Mohon tunggu...
Sarah Abidin
Sarah Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Jember. Saya menulis untuk membagikan beberapa cerita KKN KOLABORATIF 2022 Perguruan Tinggi se-Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 84 Kolaboratif: Optimalisasi Digital Marketing pada UMKM Konveksi Ibu Yesi di Dusun Besuk Desa Wirowongso

20 Agustus 2022   21:28 Diperbarui: 20 Agustus 2022   21:30 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaboratif merupakan bentuk kuliah kerja nyata yang anggotanya terdiri dari 13 Universitas di Jember. Pada KKN di desa wirowongso terdapat 10 mahasiswa dari 4 universitas yang berbeda yakni terdiri dari Sovia Putri Fatmawati, Sarah Mauludiyah Abidin, Rizky Vitra Annisa, Natasya Ratu Putri, Yordan Yuliano (Universitas Jember), Naila Adhani, Natasya Divani (Universitas Dr.Soebandi), Imam Syafi'i (Universitas Muhammadiyah), dan Nina Ainun Azizha, Nitta Risqiana Wardana (Akademi Farmasi).

Di Desa Wirowongso terdapat 4 (empat) dusun yakni, Dusun Renes, Dusun Penanggungan, Dusun Besuk, dan Dusun Sumberejo.

Untuk program kerja kita KKN yang ke dua kami mengangakat perihal permasalahan UMKM yang terdapat di desa wirowongso ini masih kurang sumber daya manusia (SDM) dalam menjalankan kegiatan oprasional. Definisi UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prinsipnya UMKM

dibedakan dari segi bentuk, seperti Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Usaha Besar. Umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan omset rata-rata per tahun atau jumlah pekerja yang tetap.

dokpri
dokpri

Pertemuan kedua diawali dengan pemaparan materi terkait digital marketing khususnya Shopee, mengenai pendaftaran akun dan tata cara menjadi selller yang disampaikan oleh perwakilan anggota kelompok 84 selaku pemateri pendukung (Imam Syafi'i). 

Setelah pemaparan terkait digital marketing selesai, mahasiswa melanjutkan pemaparan materi kedua mengenai branding produk. Dengan contoh bisnis konveksi milik Ibu Yesi (Owner Zara Collection). Penambahan label pada produk baju membuat produk ini terlihat lebih mewah dan exclusive. Dikarenakan sebelumnya tidak ada label yang terpasang di produk tersebut.

Pada sesi selanjutnya, para mahasiswa mengajarkan pada tips and trick untuk para ibu-ibu untuk mempercantik produk ini, dengan cara memberikan packaging yang menarik bagi para milenial dan ibu-ibu muda diluar sana. 

Packaging yang digunakan adalah package yang ramah lingkungan dan mudah untuk ditemukan. Mahasiswa juga memberi beberapa ide baru seperti menambahkan freebies atau perintilan seperti kartu ucapan terima kasih, beberapa permen, dan sticker untuk membuat konsumen merasa puas dan akan membeli produk tersebut. 

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun