Mohon tunggu...
Money Pilihan

Pemberdayaan Green Souvernir di Desa Sukaraja Baru

8 Mei 2019   13:50 Diperbarui: 8 Mei 2019   14:01 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy


Di tengah menurunnya omset bisnis tanaman hias , muncul inovasi baru yang diciptakan untuk meningkatkan  penjualan produk tanaman hias. Memanfaatkan hangatnya isu pemanasan global di berbagai negara, mencoba membuka produk green souvenir sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta untuk mendukung gerakan go green di Indonesia. 

Green souvenir sendiri merupakan produk souvenir yang berisi tanaman hias dari berbagai ukuran dan di kemas dalam bentuk botol atau bahan-bahan kaleng  yang sudah tidak dipakai lagi hingga menarik. 

Biasanya jenis tanaman yang ditawarkan sebagai green souvenir antara lain andenium , kaktus, melati dan sebagainya.Desa Sukaraja Baru merupakan pemekaran dari Desa Sukaraja Lama. 

Desa ini terletak di kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Di desa Sukaraja Baru ini memiliki empat dusun. Di dusun pertama sampai dusun ketiga merupakan penduduk asli dari desa ini. Berbeda halnya di dusun empat yang merupakan warga campuran Jawa. Makanya, di dusun empat sering disebut dusun pulau.

Saat pertama kali masuk desa tersebut, maka kita akan menjumpai banyak sekali tanaman-tanaman hias beragam jenis dan ukuran yang berjejer rapi disepanjang jalan yang dijual disetiap depan rumah warga desa. 

Banyak sekali tanaman-tanaman yang berada dalam pot plastik yang besar atau sekedar dalam polibag. Dengan melihat potensi ini pemberdaya  menawarkan inovasi baru kepada para penjual tanaman hias tersebut dengan membuat produk green souvenir dari tanaman-tanaman mereka. namun dengan jenis tanaman tertentu misalnya Adenium dan Sukulen yang memang biasanya dapat tumbuh dalam ukuran kecil dan sangat cantik hingga menarik minat pembeli. 

Green souvenir ini juga adalah upaya untuk melestarikan lingkungan dengan cara menjual tanaman-tanaman hias yang kecil dan dapat diletakkan di dalam rumah. Dengan segala permasalahan yang ada di penjual tanaman hias, pemberdaya memutuskan untuk melakukan pemberdayaan di Desa Sukaraja Baru ini. 

Dan yang dilakukan adalah bagaimana membuat inovasi dalam menjual tanaman hias. Penerapan langsungnya yaitu sosialisasi kepada penjual tanaman hias melalui perantara karang taruna.

Pemberdayaan dilakukan bukan hanya mengubah secara fisik apa yang telah ada menjadi lebih bagus dan diperbaharui tetapi yang paling penting disini adalah mengubah pola pikir masyarakat atau individu yang diberdaya agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dan akhirnya mampu menemukan cara dan inovasi terbaru dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mampu untuk mandiri. 

Karena hal yang paling utama adalah kesadaran dari masyarakat atau individu yang diberdaya bahwa mereka memiliki potensi yang harus dikeluarkan kemudian dikembangkan agar dapat bertahan hidup dan bersaing dengan orang lain yang memiliki daya yang lebih kuat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun