Akhir-akhir ini negara Rusia banyak menjadi perbincangan masyarakat domestik maupun internasional akibat adanya konflik invasi yang terjadi dengan Ukraina. Sejak dari kejadian tersebut semua mata tertuju pastinya kepada pemerintahan negaranya, termasuk juga Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia. Banyak pertentangan pro kontra yang bermunculan terhadap Putin.
Padahal sebelumnya mungkin banyak orang yang hanya sekedar pernah mendengar namanya saja, bahkan ada yang sama sekali tidak mengenal siapakah seorang Putin itu.
Selain menjabat sebagai Presiden Rusia terlama kedua di Eropa ia juga menjadi politikus di Rusia yang sebelumnya menjadi perdana Menteri Rusia tahun 2008-2012. Bermula dari berakhirnya masa jabatan kepresidenan Alexander Lukashenko pada 7 Mei 2012, Putin selanjutnya secara resmi menjadi penggantinya di Rusia.
Semasa kecilnya, Putin memang sudah menyukai dan berkecimpung pada dunia politik, tercermin dari pilihan jurusan hukum yang ia ambil pada saat meneruskan studi di Universitas Negeri Leningrad. Dilansir dari cnnindonesia.com, memang dari awal pria yang berkelahiran Saint Petersburg Rusia ini memang mempunyai tujuan untuk ingin menjadi perwira intelijen di Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau KGB, yang selanjutnya pekerjaan yang didapat juga masih dalam lingkup intelijen.
Tepat pada tahun 1997 ketika Putin menjadi Wakil Kepala Staf Kantor Eksekutif Presiden dan Kepala Direktorat Pengendalian Utama itu menjadi awal dari melejitnya karier politik Putin. Sampai tiba waktunya, bertepatan pada tahun 2000 secara resmi Putin mengalahkan beberapa kandidat calon presiden yang lain untuk pertama kalinya dengan perolehan hasil vote sebanyak 53 persen lebih unggul.
Namun perlu diketahui, sebelum secara resmi Putin menjabat sebagai orang yang memimpin Rusia, Presiden sebelumnya pada Desember 1999 Boris Yeltsin telah memilih Putin sebagai gantinya untuk menjadi Presiden Rusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Putin menjabat menjadi Presiden Rusia pada periode 2000-2008.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, seperti yang kita tahu sejak tahun 2012 hingga sekarang Putin masih menjabat sebagai presiden. Sebelum dia kembali menjadi Presiden, selang waktu antara tahun 2008-2012 Putin diketahui ternyata turut menjadi Perdana Menteri Rusia pada saat itu.
Bahkan, rumor yang beredar hangat di publik sekarang ini ialah bahwa pria yang berumur 69 tahun ini akan secara gamblang melakukan amandemen konstitusi yang artinya akan memungkinkan untuk melanjutkan masa kekuasaannya sebagai Presiden Rusia dalam beberapa tahun kedepan.
Tak tanggung-tanggung, kelanjutan Putin untuk menjadi Presiden Rusia bahkan sampai sebanyak dua kali periode. Hal itu pastinya membuat masyarakat sangat tercengang mendengarnya. Dibalik masa jabatan yang tidak singkat itu pastinya tidak jauh dari adanya sebuah kekuasaan yang dimilikinya.
Selama masa jabatannya yang sangat lama itu terdapat berbagai cara Putin untuk menjadi sesosok pemimpin yang tak tergantikan. Saat pengunduran diri Yeltsin pada 31 Desember 1999 dan pergantian dengan Putin yang terkesan mendadak sebelum adanya pemilihan presiden secara resmi, disitulah dapat diketahui bahwa adanya penyokong dari kalangan Oligarki dalam keberlangsungan aksi tersebut.
Belum lama sejak kepemimpinannya, Putin sudah menunjukkan sikap kerasnya, dengan secara paksa mengambil alih media dan menutup seluruh saluran televisi. Pengambilan alih media yang tanpa pertimbangan itu semata-mata mempunyai tujuan untuk menghilangkan bayangan politikus lainnya yang ada kaitannya dengan kekuasaan mereka.