Tanpa persetujuan dan pelanggaran etik
Semua profil dokter tersebut memiliki pola yang sama, laki-laki, ahli dan bahkan superior di bidang infertilitas saat itu dan memiliki kekuasaan penuh atas pasien perempuan yang pasrah dan sangat memiliki impian kehamilan.
Para pasien, memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada para ginekolog ini. Kepercayaan para pasien juga ditambah dengan keaktifan mereka di komunitas serta tempat ibadah. dr Cline dan dr Fortier juga seperti ahli agama dan juga motivator, yang sering mengucapkan ayat-ayat suci serta menjadi hiasan di tempat praktiknya.Â
Judul film Baby God juga menjelaskan tentang betapa berkuasanya dr Frontier dalam melakukan tindakan terhadap pasiennya. Bukan hanya menyuntikkan spermanya sendiri, namun juga tindakan kekerasan seksual.
Liz White, salah seorang pasien dr Cline, menjelaskan bahwa saat ia dan suaminya memutuskan untuk mengikuti program kehamilan di kliniknya ia menjalani 15 kali inseminasi dan harus datang ke tempat praktik dr Cline saat masa suburnya, tak peduli kapan pun termasuk di akhir pekan.
Saat ini ia membayangkan dengan penuh kemarahan dan rasa jijik bahwa pada saat ia terbaring, biasanya sekitar 15-20 menit, di ruang praktik. Sementara, dr Cline sedang melakukan ejakulasi di ruang sebelah. White merasa seperti 15 kali diperkosa tanpa penetrasi.
Perjalanan pencarian silsilah ini menimbulkan banyak reaksi. Sebagian besar merasa terguncang dan tidak dapat menerima kenyataan ini. Ayah yang membesarkan Julie Harmon, mengatakan bahwa dr Cline telah merenggut semuanya darinya. Sebagian tetap dapat mempertahankan pernikahann, namun sebagian memilih untuk berpisah. Menurut Ballard, setiap muncul nama-nama baru yang menunjukkan kemiripan DNA, semakin besar rasa khawatir yang muncul.
Tindakan yang telah menimbulkan banyak kerugian lahir dan batin tersebut menunjukkan relasi kuasa dokter dan pasiennya.
Menurut Michael Foucault, filsuf abad ke-20, sama halnya dengan penguasaan penuh terhadap pengetahuan yang digunakan untuk mengontrol keinginannya.
Sementara, Shutzberg, akademisi dari Universitas Sodertorn, Swedia, mengelompokkan relasi dokter-pasien menjadi tiga kelompok berbeda: paternalisme (di mana dokter memegang kekuasaan atas pasien); kemitraan (di mana dokter dan pasien berbagi kekuasaan); konsumerisme (di mana pasien memegang kekuasaan atas dokter).
Pada kasus-kasus ini, inseminasi illegal yang dilakukan oleh para dokter ini masuk ke dalam kelompok paternalism.