Mohon tunggu...
Politik

Propaganda Politik Melalui Media Massa

8 September 2016   02:47 Diperbarui: 8 September 2016   03:22 2562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seiring berkembangnya era globalisasi saat ini, dimana adanya kemajuan teknologi telah membawa perubahan disetiap bidang, termasuk bidang politik khususnya di Indonesia. Perubahan pada politik di Indonesia salah satunya dapat dilihat melalui penyampaian pesan politiknya, dimana sebelumnya pesan politik lebih banyak disampaikan melalui pidato-pidato secara langsung oleh para tokoh politik namun, kini lebih beralih ke penggunaan media massa sebagai salah satu bentuk dari kemajuan teknologi yang ada tersebut. 

Hal ini tentu juga berpengaruh terhadap media massa itu sendiri, dimana adanya perubahan dari fungsi media massa yang seharusnya digunakan sebagai sarana pemberi informasi dan hiburan bagi masyarakat, namun kini banyak digunakan sebagai sarana propaganda politik.

Propaganda dapat diartikan sebagai suatu penyampaikan pesan, dimana pesan yang disampaikan mempunyai tujuan untuk dapat mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang sehingga pola pikir mereka akan sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. Sedangkan propaganda politik sendiri dapat diartikan sebagai suatu pesan yang berisikan ajakan bagi masyarakat agar memihak tokoh politik atau suatu kebijakan politik.

Propaganda politik melalui media massa sekarang ini banyak digunakan oleh para tokoh-tokoh politik khususnya di Indonesia, dalam menarik perhatian masyarakat dengan suatu pencitraan yang baik, sehingga mereka mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat. Hal ini tentu sangat membawa pengaruh bagi opini publik yang akan ke terbentuk nantinya dan ini juga membuktikan media massa sebagai salah satu yang mempunyai peran penting dalam dunia politik Indonesia saat ini.

Contohnya seperti pemilu yang berlangsung berapa tahun lalu, tepatnya pada pemilu presiden pada tahun 2014. Tentu masih teringat jelas dibenak kita bagaimana pemilu pada saat itu menjadi yang sangat menarik perhatian khalayak bahkan dunia. Hal itu salah satunya disebabkan karena adanya suatu propaganda politik melalui media massa yang dilakukan oleh partai yang menaungi pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dalam hal ini media massa yang paling berpengaruh adalah televisi, mulai dari berlangsungnya masa kampanye, stasiun televisi hanya menyiarkan hal-hal yang membentuk suatu pencitraan baik bagi pasangan calon yang berada dalam pihak mereka, sehingga yang terlihat jelas didalamnya adalah adanya perbedaan kepemihakan disetiap stasiun televisi swasta. 

Propaganda politik disampaikan dengan menyiarkan berita kegiatan sosial yang dilakukan oleh pasangan calon presiden dan wakilnya, acara kampanye, hingga slogan-slogan yang dibuat dan lain sebagainya. Pada saat itulah media massa dengan sengaja mendoktrin pola pikir masyarakat agar sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu menarik perhatian dan dukungan suara saat pemilu berlangsung.

Dari contoh diatas dapat dilihat jika sebenarnya propaganda politik melaui media massa saat ini sudah menjadi sesuatu yang dianggap biasa bagi kalangan tokoh politik, namun bukan berarti kita akan dengan mudahnya terpengaruh oleh pesan-pesan yang disampaikan, maka dari itu sebagai masyarakat dan khususnya kita para generasi muda dituntut untuk dapat melihat lebih dalam bagaimana yang seharusnya dilakukan bukan hanya terlena dengan pesan atau janji yang disampaikan sebagai salah satu bentuk propaganda politik tersebut.

Nama : Sarah Fitri Hamidah

NIM : 07031281520174

Jurusan : Ilmu Komunikasi (B)

Mata Kuliah : Komunikasi Politik

Dosen Pengasuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM , M.Sc

Kampus : Universitas Sriwijaya (Indralaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun