Mohon tunggu...
Sarah fiqhani
Sarah fiqhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Pamulang

Menulis adalah inspirasi terbaik dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Cinta, Kesan Pertama (Part 1)

14 Juni 2023   12:40 Diperbarui: 14 Juni 2023   12:44 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Tua Jakarta/Dok Pribadi

Puisi ini dipersembahkan untuk pria yang telah berhasil menarik perhatian seorang wanita dengan kesederhanaan dan kemurniannya, kisah seorang wanita yang terpikat oleh kesan pertama pria yang menurutnya tidak terlupakan namun ternyata pria itu menghilang tanpa kata, bertemu seolah tak mengenal. kelanjutan kisahnya bisa dibaca di part berikutnya yaaa!!

Dibawah terik mentari

duduk menunggu dalam gerah

lalu lalang kendaraan pun tak kau jumpa

yang di nanti tiba kemudian

tak mengenal dekat sebelum jumpa

kesan indah diawal temu

hangat dan tenang

seolah kasih di masa depan

gerimis tak berteduh

sendu dalam suasana

duduk berdua tanpa rasa

namun terasa menenangkan

mata menatap cahaya didepan

layar kaca penuh cerita

menikmati waktu, menikmati cerita

banyak alur tak dimengerti 

ia jelaskan perkata, aku mengerti

ya, film favorit dia

banyak bercerita

tentang siapa dirinya

fikirku tak penasaran

ia percaya diri menuturkan

bagus, jelek tetap dikatakan

sejak kata ia berucap

meyakini dalam hati

baik, mandiri, tutur yang indah

dan sikap yang menjaga

aku suka

waktu kian berlalu

enggan ditinggal cerita

kesan yang istimewa

tenang nan hangat

tak terlupa dalam hati

dalam fikir terus diingat

kenangan yang malang

hati yang terbuang

rasa yang sia-sia

hilang tanpa jejak

pergi tanpa kata

kasihan pada diri

tertipu oleh kenyamanan

dihancurkan oleh perasaan

waktu yang kian berlalu

kembali pura-pura tersenyum

kian hari-kian membaik

terfikir kembali walau sekejap

namun sudah terbiasa.

Note. 

Jangan terlebih dahulu menaruh hati kepada seseorang dikesan pertama, karena belum tentu apa yang kita pikirkan itu apa yang dia pikirkan juga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun