Mohon tunggu...
Sarah Finka Simangunsong
Sarah Finka Simangunsong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Political Science Student of UPN Veteran Jakarta

Most millionaires get a B or C on campus. They build wealth not of IQ alone, but creativity and common sense.

Selanjutnya

Tutup

Love

Apa Saja Siklus dalam Berpacaran?

26 Juni 2022   02:17 Diperbarui: 26 Juni 2022   02:32 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siklus Berpacaran Apa Aja Sih?

Berpacaran adalah hubungan yang menurut benak kita penuh dengan kebahagiaan. Padahal sebenarnya itu satu paket komplit, ada senangnya, ada sedihnya, ada kesalnya, ada semuanya deh. Kenapa sekompleks itu ya? Yap sesuai dengan salah satu definisi pacaran menurut Kyns (1989) yang mengartikan sebagai hubungan lawan jenis yang mempunyai keterikatan emosi, dan hubungan ini didasarkan adanya perasaan dari kedua belah pihak. Jadi inilah penyebabnya jika hubungannya kandas bisa menimbulkan patah hati.

Patah hati atau bahasa medisnya disebut stress induced cardiomyopathy. Secara medis, adapun dampaknya menyerang sistem saraf otak, menyerang jantung juga makanya kalau patah hati pasti sering terasa seperti sesak napas, fatalnya juga bisa terjadi shock kardiogenik (salah satu penyebab kematian). Dan terkahir, patah hati juga mempengaruhi hormon dalam tubuh kita. Saat patah hati, otak akan mengeluarkan hormon epinephrine dan cortisol. Kandungan hormon cortisol bisa menyebabkan sakit kepala, leher menjadi kaku, dan otot yang membengkak.

Dari penjelasan sebelumnya, terlihat banyak juga ya dampak yang ditimbulkan dari sakit hati ini. Tapi seiring berjalannya waktu, bisa pulih kok guys.. so tenang aja.
Selanjutnya, mari kita bahas sesuai judulnya, apa aja siklus dalam berpacaran?

Siklus I : Lagi Anget-angetnya

Saat awal-awal pacaran, pasti kita ngerasain dunia sangat indah kan? Maunya deket-deket terus dan gamau pisah. Nah, itu wajar banget di siklus awal pacaran. Jika, hubungan berpacaran dimulai dengan saling menyukai, nah awal pacarannya pasti indah.

Siklus II : Mulai Menemukan Kecocokan dan Memikirkan Masa Depan

Setelah kalian melewati siklus pertama yang indah, maka masuklah di siklus kedua dimana hubungan dijalankan lumayan lebih lama dan mulai melihat kecocokan antarpihak. Dan dari sinilah mulai memikirkan hubungannya mau kemana nih? Tapi di fase ini juga terjadi masalah-masalah baru dari yang sederhana hingga yang kompleks. Misalnya masalah LDR, pengaturan jadwal kencan yang semakin sulit, dan keterbatasan waktu. Hal ini muncul karena hubungan semakin serius.

Siklus III : Mulai Banyak Pertengkaran

Jangan salah, hubungan pacaran emang awalnya indah. Tapi kalian harus lewati juga siklus ketiga ini. Pada siklus ini, mulai muncul rasa bosan, semakin banyak perbedaan pendapat, dan tentunya rasa anget-anget cinta udah mulai hilang. Hubungan mulai banyak ujian dan godaan, semakin banyak miskomunikasi, dan mulai acuh terhadap pasangan. Di siklus ini, ada yang memendam amarahnya, dan bisa juga sebaliknya. Bahkan mulai berpikir untuk putus, dan berpikir hubungan mulai tidak bisa dipetahankan. Dan biasanya banyak yang gagal melewati siklus ini, dan berpikir bahwa bisa menemukan yang lebih baik.

Siklus IV : Hubungan Semakin Kokoh

Congratulations buat pasangan yang berhasil sampai siklus ini. Karena kalian berhasil melewati fase sulit dan bisa saling berkomproni dengan pasangan. Dari cobaan pada siklus ketiga yang tentunya merasa adanya kecewa bisa kembali bersatu dan menurunkan ego masing-masing. Dan kembali belajar bahwa, "Jika ada masalah, yang dipotong itu masalahnya, bukan hubungannya". Walaupun pada siklus ketiga, perasaan tidak seanget siklus pertama, namun akibat rasa takut kehilangan, kita kembali merasakan kalau ini bisa disebut "True Love". Walaupun sudah tau buruk-buruknya, tapi masih saling menerima. And the point is "Kunci hubungan itu adalah menerima kelemahan pasangan".  

Siklus V : Hubungan Sampai Pada Tujuan

foto.co.id/
foto.co.id/

Walaupun sulit mencapai siklus ini, dan perlu kerja sama dengan pasangan. Jika kedua pasangan sudah komitmen membawa hubungan berpacaran kearah yang serius. Nah inilah saatnya, hubungan kalian bisa diimplementasikan kepada sebuah pernikahan. Pada siklus ini bukan saatnya main-main, namun saatnya serius dan tahu tujuan dari hubungan ini. Eittss, setelah masuk ke hubungan pernikahan bukan berarti selesai ya. Dalam sebuah pernikahan juga tentunya melewati siklus lagi, dan itu berbeda dengan berpacaran.

And kalimat terakhir dari aku adalah, selamat buat kalian yang berhasil melewati kelima siklus di atas. Dan tetap semangat buat kalian yang harus mengulang-ulang siklus berpacaran, and tetap percaya guys, kalian bakal dipertemukan dengan orang yang tepat kok. Keep Fighting!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun