Mohon tunggu...
Sarah Diva Azzahra
Sarah Diva Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Hubungan yang Sehat Melalui Etika dalam Periklanan

7 Juli 2024   20:03 Diperbarui: 7 Juli 2024   20:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika periklanan dalam targeting atau penentuan segmen pasar memerlukan perhatian ekstra secara khusus dan hati-hati terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang rentan seperti anak-anak dan kaum minoritas. Targeting pada anak-anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena mereka masih mudah terpengaruh dan kemampuan berpikir secara kritis yang masih belum kuat. Mereka dengan mudah terpengaruh dengan iklan yang ditampilkan tanpa banyak pertanyaan, ini berpotensi merugikan konsumen seperti produk makanan, mainan atau barang membuat mereka mengonsumsi mimuman yang belum waktunya untuk dikonsumsi pada usianya dan membuat anak-anak menjadi lebih materialistis.

Begitu pula dengan kaum minoritas contohnya perokok, targeting rokok yang mengarah pada wanita sering kali ditemukan dengan citra yang kuat dan mandiri dengan menggambarkan keindahan fisik dan kebebasan individual yang menimbulkan wanita untuk terlihat menarik. Sementara konsekuensi dari mengonsumsi produk tersebut cukup serius untuk kesehatan seperti, kanker, penyakit jantung, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), menopause dini, dan kulit kusam. Oleh karena itu, pihak produsen harus merancang strategi targeting dan memerhatikan dampak sosial dan etika dari promosi yang dilakukan.

Kejujuran dan integritas dalam strategi periklanan adalah bagian dari kewajiban dalam beriklan yang menuntut informasi yang disampaikan fakta, akurat, jelas, dan tidak menyesatkan. Hal ini berarti para produsen harus menggambarkan produk atau jasa yang ditawarkan termasuk manfaat, fitur, dan harga yang terkait. Namun, belum semua periklanan mengikuti kewajiban ini dengan penyajian secara berlebihan dan memanipulasi fakta untuk peningkatan penjualan yang malah berdampak menyesatkan konsumen karena membuat keputusan yang tidak tepat berdasarkan iklan yang tidak jujur. Memanipulasi publik untuk keuntungan individual atau sebuah kelompok adalah sebuah tindakan yang melanggar etika periklanan. Ini merugikan masyarakat dan produsen yang mengikuti prinsip etika dengan baik karena, kepercayaan publik terhadap media menjadi berkurang, dan juga menumbuhkan rasa tertipu atau dikhianati pada periklanan.

Untuk menumbuhkan etika promosi, penting untuk mematuhi prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi integritas dan keadilan dalam industri periklanan, berikut hal-hal yang harus diperhatikan :

  • Menghindari Penggunaan Sesualitas atau Daya Tarik Seksual                                                                                                                                        Penggunaan sensualistas sering dianggap kontroversial dalam industri periklanan yang menimbulkan kontroversi dan kritik dari masyarakat. Hal ini berpotensi merusak citra merek dan persepsi negatif dalam jangka Panjang.
  • Tidak Menyerang Saraf Motorik Anak                                                                                                                                                                                          Penting untuk melindungi anak-anak dari manipulasi yang bisa merugikan mereka dengan memanfaatkan ketidaktahuan mereka untuk kepentingan komersial.
  • Tidak Menyerang  Produk Pesaing                                                                                                                                                                                                 Pengiklan tidak boleh menjelekkan produk pesaing dengan cara yang tidak etis dan menggambarkan produk mereka yang paling unggul tanpa bukti yang jelas.

Dalam dunia periklanan, etika adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat antara produsen, konsumen, dan masyarakat. Iklan tidak hanya sebuah alat promosi, namun juga bertanggung jawab secara moral untuk menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan. Dengan menghargai kepercayaan konsumen dan mementingkan integritas dalam strategi periklanan, produsen dapat membangun reputasi yang kuat dan menghormati nilai-nilai  kemanusiaan. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, menghindari manipulasi, dan melindungi kelompok rentan seperti annak-anak dan kaum minoritas harus dipegang teguh dalam upaya menciptakan industri periklanan yang bertanggung jawab dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun