Saat itu juga saya tonton video dan membaca semua tulisan mereka. Setelah itu, saya lanjut menonton materi Tedx yang ada hubungannya dengan dunia penulisan.
Tiba-tiba lamunan saya buyar di tengah kegelisahan yang masih mendera, seketika saya langsung berfikir untuk menghubungi Mas Ihsan lagi.
"Mas Ihsan, maaf mengganggu. Setiap mau menulis bahasa aku kok lebay, bagaimana yah?", tanya saya.
Mas Ihsan sambil tertawa dan berkata, "Lho memang Mbak Sarah orangnya lebay bin sanguinis kan?."
Saya lalu ikut tertawa dan berkata lagi dengan agak ragu, "Tapi kalau bahasanya di mix inggris tidak apa-apa yah? Dan kalau setting-nya semua di luar negeri apakah tidak apa karena memang hampir seluruh hidup saya kan menatap awan", tanya saya dengan bertubi-tubi mirip petasan banting yang tidak mau berhenti.
"Yah tidak apa-apa, sah-sah saja, orang-orang yang kenal dekat Mbak Sarah juga tahu kalau Mbak Sarah kan kenek pesawat terbang", jawab Mas Ihsan sambil tertawa lagi.
Akhirnya, segala keraguan saya berangsur hilang dan saya pun melanjutkan menulis. Tak terasa jadi juga satu tulisan, memang masih jauh dari sempurna tapi hati saya seakan dialiri oleh gemericik air yang mampu menyejukkan sampai sanubari yang terdalam.
Dengan berjalannya waktu dan semakin sering menulis dengan bimbingan mas Ihsan tentunya, saya akhirnya mengambil kesimpulan bahwa setiap orang mempunyai karakter tulisan masing-masing, dan dengan menulis sendiri rangkaian kata tersebut lebih bernyawa dan ada soul-nya karena sayalah yang mengalami kejadian dalam cerita tersebut.
Tak ada yang salah jika menyewa ghostwriter karena mungkin banyak ghostwriter yang tentunya sangat berpengalaman dibandingkan saya yang sama sekali belum pernah menulis.
Namun saya beruntung akhirnya tidak memakai jasa ghostwriter karena banyak hal positif yang bisa saya petik, salah satu yang paling berkesan adalah saya jadi kembali membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia dan makin menyadari bahwa Bahasa Indonesia itu sangatlah indah.
March4th, 2017, tanggal tersebut akan selalu terpatri dalam diri saya karena hari itu adalah hari di mana tulisan pertama saya selesai walaupun prosesnya harus jungkir balik dan salto kanan kiri.