Mohon tunggu...
Sarah Beekmans
Sarah Beekmans Mohon Tunggu... -

*A globetrotter with 3 kindhearted children. *instagram @sarah.beekmans https://www.sarahbeekmans.co.id/behind-the-brand/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"When Love and Skill Work Together Expect a Masterpiece"

3 April 2018   09:56 Diperbarui: 3 April 2018   19:14 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh begitu yah bu," kata Nida menghampiri sambil menyunggingkan senyumannya.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Saya lanjut menceritakan dengan berapi-api dan mata yang berbinar-binar saking excited-nya karena membayangkan kenikmatan gulai kepala ikan salmon yang dimasak dengan satu sendok full cinta yang membara. #haseeekk

Untuk membuat kari ikan salmon tersebut memang penuh perjuangan tidak hanya dalam proses memasak tetapi juga bahan baku di mana sebagian bumbu harus dikirimkan dari Indonesia karena di Chinese Supermarket di Leeds tidaklah lengkap.

Saya teringat di zaman saya pertama kali diajarkan memasak kari ikan tersebut oleh house mate saya, Pak Ngadirin. Prosesnya cukup memakan waktu serta juga membutuhkan kesabaran dan kekuatan tingkat dewa, di mana kepala ikan tersebut harus dibersihkan sampai benar-benar bersih lalu direndam dengan air perasan jeruk nipis.

Setelah itu proses menghaluskan bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar dan kunyit semuanya dicampur menjadi satu dengan takaran yang harus pas sebelum ditumis di wajan. Proses memasukkan santannya pun juga harus perlahan dan penuh perjuangan karena tidak bisa ditinggal begitu saja agar ikannya tidak hancur jika dibolak balik.

Api juga harus diperhatikan besar kecilnya, saya jadi belajar kapan api sudah harus dikecilkan sambil tetap diaduk karena jika lengah sedikit santannya akan menggumpal.

Setelah itu saya memasukkan bahan lainnya, seperti serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, cabe rawit dan air perasan jeruk nipis, sambil tetap diaduk hingga santan berubah menjadi warna kuning keemasan, warna yang tentunya telah ditunggu-tunggu sedari tadi. Tidak lupa memasukkan telur ayam rebus agar bau amis dari kepala ikan tersebut hilang.

Repot? Rumit? Memang kedengarannya sepele tapi untuk saya sebagai student yang sedang sibuk mengerjakan tesis, waktu yang saya luangkan tersebut adalah suatu perjuangan besar. Ada rasa cinta yang terasa di setiap adukannya. Memasak dengan melibatkan cinta berarti memasak dengan sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki, sehingga hasil yang didapatkan pun akan berbeda dengan memasak secara asal-asalan.

Perasaan cinta yang saya tumpahkan seutuhnya di saat saya memasak tersebut membuat saya merasa penuh semangat dan bahagia. Dari memasak kari kepala ikan salmon inilah makin mengingatkan saya bahwa keahlian dalam suatu hal jika digabungkan dengan cinta akan menghasilkan sesuatu yang masterpiece. #eaaaaa

Hal tersebut tidak hanya dalam hal memasak, dalam segala hal cintalah yang menjadi motor penggerak utama saya dalam berkarya because love never fails.

"If you do what you love, you inspire yourself and awaken the hearts of others"

Unknown
April 2nd, 2018

More storytelling

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun