Mohon tunggu...
Sarah Beekmans
Sarah Beekmans Mohon Tunggu... -

*A globetrotter with 3 kindhearted children. *instagram @sarah.beekmans https://www.sarahbeekmans.co.id/behind-the-brand/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"As Iron Sharpens Iron, so One Person Sharpens Another"

30 Maret 2018   21:17 Diperbarui: 30 Maret 2018   21:53 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

If you want to be like the great, you  learn from the greats

Raphael Saadiq

Langit Singapore di hari ketiga pameran sangat indah, terutama menikmati senja di tempat di mana saya pameran yaitu Singapore International Jewelry Expo di Marina Bay. Pemandangan senja di tempat ini sangat indah karena langit keemasannya dipadu dengan kerlap-kerlip lampu penuh aneka nuansa warna dari gedung pencakar langit.

Saat lembayung  senja berwarna kuning keemasan berangsur menghilang, cahaya-cahaya lampu yang berwarna-warni seolah menggantikan langit senja dengan pesona mahligainya yang tak kalah mempesona. Dari kejauhan terlihat jelas siluet Art Science Museum yang bentuknya seperti bunga yang sedang mekar dan Gedung Teater Esplanade dengan bentuknya yang seperti bola dunia.

Ah langit senja di marina bay selalu mampu membius saya sehingga seakan terbang melayang menembus angkasa yang birunya sangat indah bagaikan batu ruby. Walaupun suara agak bising dengan canda tawa sekeliling, hati saya sangatlah damai  melihat pemandangan tersebut.

Senja ini adalah senja terakhir yang saya habiskan di Singapore walaupun besok masih hari terakhir pameran di Singapore. Izza dan Pia tetap di Singapore dan saya harus lanjut ke negara lain karena hari terakhir pameran di Singapore bentrok dengan hari pertama pameran di Manila, Phillipphines.

Sepanjang perjalanan pulang saya tak henti-hentinya tersenyum lalu saya menengok ke mbak Ayu yang duduk di samping saya sambil berkata, "Terima kasih yah mbak atas semua insight-nya. Walaupun sudah sering pameran bareng mbak, selalu ada new insights tentang dunia export yang saya dapatkan dari mbak Ayu. Zaman dahulu, membedakan antara ex-factory pricedan FOB price saja tidak tahu."

Belum selesai saya melanjutkan kata-kata saya, Mbak Ayu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dengan tawa ciri khasnya yang sangat lembut di telinga.

Saya lalu melanjutkan, "Untung mbak Ayu sudah ajarkan caranya, kalau belajar di kelas malah saya roaming waktu itu. Mbak Ayu adalah seorang praktisi, jadi menjelaskannya pun bukan berdasarkan teori semata. Terima kasih banyak yah, Mbak."

Mbak Ayu dengan gayanya yang sangat down to earthhanya tersenyum dan berkata, "Sama-sama, Sarah."

Di saat itu, saya masih tertatih-tatih dan jungkir balik mencoba menembus dunia export, mbak Ayu sudah malang melintang di dunia itu. Saya beruntung bisa mendapatkan mentor export seperti mbak Ayu karena menurut saya mentor adalah salah satu dari support system yang membantu pengembangan business saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun