Mohon tunggu...
sarahauliarahma
sarahauliarahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pekalongan

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eksistensi Kader dalam Penurunan Stunting

20 Januari 2025   11:24 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:24 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja sih peran kader posyandu?

Dalam bidang gizi dan Kesehatan, kader memiliki tugas melakukan pendataan pada balita, menimbang berat badan yang akan dicatat pada Kartu Menuju Sehat yang bertujuan untuk mendeteksi dini kasus stunting, memberikan makanan tambahan bagi balita terutama pada balita yang kekurangan gizi, penyuluhan gizi kepada masyarakat tentang gizi, Kesehatan ibu dan anak, memberikan vitamin, home visit ke rumah ibu menyusui dan memiliki balita, serta pengukuran tinggi badan sebagai hal yang penting dalam mendeteksi dini kasus stunting.

Peran kader posyandu dalam upaya membantu masyarakat supaya bisa menolong dirinya sangat besar, untuk mencapai derajat Kesehatan yang lebih baik lagi dan memberikan arahan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Kader posyandu yang aktif dan ketekunan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat memberikan motivasi kepada ibu balita agar dapat berkontribusi dalam pemanfaatan pelayanan di posyandu.

Bagaimana kinerja kader posyandu?

Kinerja kader seringkali dianggap sebagai keaktifan kader, semakin kader aktif maka kinerjanya akan semakin baik. Kader sering sekali dianggap sebagai asisten bidan dalam mengukur tumbuh kembang balita. Kinerja kader dapat dipengaruhi dari beberapa faktor antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Pelayanan posyandu dibagi menjadi 5 meja yaitu: pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemeriksaan. Kehadiran eksekutif yang kritis dan strategis akan berdampak positif terhadap kepedulian dan partisipasi masyarakat jika layanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat. Kader diharapkan berperan aktif dalam kegiatan promotif dan preventif serta mampu menjadi pendorong, motivator dan penyuluh masyarakat.

Salah satu permasalahan posyandu yang paling mendasar adalah rendahnya tingkat pengetahuan kader baik dari sisi akademis maupun teknis, karena itu untuk dapat memberikan pelayanan optimal di Posyandu, diperlukan penyesuaian pengetahuan dan keterampilan kader, sehingga mampu melaksanakan kegiatan Posyandu sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan Posyandu. Kader perlu mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang benar dalam melakukan penimbangan, pelayanan dan konseling atau penyuluhan gizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun