Mohon tunggu...
Sarah Anistia
Sarah Anistia Mohon Tunggu... Dosen - Latsar CPNS Angkatan 5 2024

Business Administration Lecturer at Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penurunan Omset UMKM dan Solusi Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan: Studi Kasus pada UMKM Martabak

10 Oktober 2024   09:28 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Pribadi, 2024

Siapa yang tidak suka martabak? Jajanan manis dan gurih ini menjadi favorit banyak orang. Namun saat ini, bisnis martabak menghadapi tantangan yang cukup berat, yaitu penurunan omset secara drastis yang dihadapi oleh para pelaku UMKM martabak. Lalu, apa dampaknya? simak tulisan ini.

Penurunan omset para pelaku UMKM martabak disebabkan oleh berbagai faktor kompleks, mulai dari faktor internal seperti perubahan kualitas bahan baku, motivasi karyawan, hingga faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan perubahan kebijakan pemerintah. 

Dampak yang Dirasakan Pelaku UMKM Martabak 

Penurunan omset tidak hanya berdampak pada kondisi finansial usaha, tetapi juga meluas hingga bagian operasional, sumber daya manusia, pelanggan, dan bahkan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang, yaitu dapat terjadinya kebangkrutan. Penurunan omset dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek bisnis. 

Secara finansial, penurunan pendapatan langsung mengurangi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian, yang dapat mempersulit usaha dalam memenuhi kewajiban keuangan seperti membayar gaji karyawan, sewa tempat, dan biaya operasional lainnya. 

Selain itu, kemampuan untuk berinvestasi dalam peralatan baru, teknologi, atau ekspansi bisnis juga berkurang, menghambat pertumbuhan dan inovasi. 

Dampak operasional dari penurunan omset termasuk pengurangan produksi akibat menurunnya permintaan, yang dapat menurunkan efisiensi operasional. Stok bahan baku yang tidak terpakai dapat menumpuk, menyebabkan masalah penyimpanan dan potensi kerugian jika produk tersebut memiliki masa kadaluarsa.   

Penurunan motivasi karyawan akibat ketidakpastian ekonomi dan potensi PHK dapat menurunkan produktivitas dan kualitas kerja. Selain itu, kualitas layanan kepada pelanggan mungkin menurun, mengurangi kepuasan dan loyalitas pelanggan. 

Dalam jangka panjang, penurunan kualitas produk dan layanan dapat merusak reputasi usaha serta mengancam keberlanjutan bisnis jika tidak segera diatasi.

Solusi Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan

 Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga dapat mengintegrasikan dengan nilai-nilai kebangsaan. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diimplementasikan:   

  • Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Melalui pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan, dapat meningkatkan keterampilan karyawan, sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Nilai-nilai kebangsaan cinta tanah air mendorong UMKM untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara.  
  • Optimalisasi Proses Produksi: Dengan melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap proses produksi, Pelaku UMKM Martabak dapat dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Nilai-nilai kesadaran berbangsa dan bernegara mendorong UMKM untuk menjaga kualitas produk dalam negeri sehingga mampu bersaing di pasar global.
  • Penguatan Strategi Pemasaran: Penggunaan media sosial dan promosi kreatif dapat membantu meningkatkan visibilitas produk. Nilai-nilai setia kepada Pancasila mendorong UMKM untuk melaksanakan pemasaran yang efektif. 
  • Jaminan Kualitas Bahan Baku: Dengan memilih pemasok yang terpercaya, UMKM dapat memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas. Nilai-nilai rela berkorban untuk bangsa dan negara mendorong UMKM untuk mendukung keberlangsungan produsen yang menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
  • Investasi pada Teknologi/Mesin: Penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Nilai-nilai cinta tanah air mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi baru agar mampu bersaing di era digital ataupun pasar global.
  • Melakukan Kolaborasi: Membangun jaringan dengan para pelaku usaha lain dan berkolaborasi dalam komunitas bisnis dapat membuka peluang baru. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai setiap pada pancasila sebagai ideologi negara. Selain itu, dengan mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah, UMKM dapat menyesuaikan strategi bisnis agar tetap relevan. Nilai-nilai kesadaran berbangsa dan bernegara mendorong UMKM untuk menerapkan kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Penurunan omset pada UMKM martabak merupakan sebuah tantangan yang kompleks, namun dapat diatasi dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. 

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap langkah yang diambil, kita tidak hanya dapat mengatasi masalah saat ini, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan perekonomian dan sosial negara Indonesia.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun