Jakarta-Senin, 14 Agustus 2023 Duta Maritim Indonesia Aspeksindo melakukan kunjungan ke kementerian kemaritiman, kelautan, dan perikanan. Disana para Duta Maritim Aspeksindo belajar mengenai Implementasi Ekonomi Biru untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang di sampaikan oleh Drs. Victor Gustaaf Manoppo, SH.Â
Sebelum berangkat menuju kementerian kemaritiman, kelautan, dan perikanan. Duta Maritim Aspeksindo melakukan wisata religi menuju Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta. Sembari menunggu waktu Dzuhur.Â
Kemudian dilanjutkan ke kementerian kemaritiman, kelautan, dan perikanan. Drs. Victor Gustaaf Manoppo, SH. Menyampaikan materi mengenai Implementasi Ekonomi Biru untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Drs. Victor Gustaaf Manoppo, SH adalah seorang akademisi dan praktisi hukum Indonesia yang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum laut dan maritim. Beliau sering kali memberikan pandangan tentang ekonomi biru dan peran Indonesia sebagai poros maritim dunia.Â
Drs. Victor Gustaaf Manoppo menekankan pentingnya pengelolaan berkelanjutan sumber daya laut dan kelautan. Beliau membahas perlunya memastikan bahwa aktivitas ekonomi biru tidak merusak ekosistem laut dan memperhatikan praktik-praktik yang berkelanjutan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan produktivitas laut.Â
Implementasi ekonomi biru untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melibatkan berbagai strategi dan langkah-langkah. Berikut ini beberapa aspek yang biasanya tercakup dalam upaya tersebut:
1. Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan: Fokus pada pengembangan berkelanjutan sektor kelautan dan perikanan, termasuk budidaya ikan, peningkatan produksi perikanan, dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
2. Infrastruktur Maritim: Investasi dalam pembangunan dan perbaikan infrastruktur pelabuhan, terminal, dan fasilitas maritim lainnya untuk meningkatkan konektivitas antar-pulau dan pelabuhan.
3. Promosi Pariwisata Bahari: Mengembangkan potensi pariwisata bahari untuk menarik wisatawan lokal dan internasional, serta melestarikan keanekaragaman hayati laut melalui kegiatan wisata yang bertanggung jawab.
4. Pengelolaan Lingkungan Laut: Peningkatan upaya untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut, termasuk upaya dalam pencegahan pencemaran laut, pengurangan limbah plastik, dan perlindungan ekosistem laut.
5. Kerja Sama Regional: Membangun kerja sama dengan negara-negara tetangga dan mitra regional untuk mempromosikan perdagangan maritim, keamanan laut, dan pengelolaan bersama sumber daya laut.
6. Penelitian dan Inovasi: Investasi dalam penelitian dan inovasi di bidang kelautan, termasuk pengembangan teknologi untuk pengelolaan sumber daya laut yang lebih efisien dan berkelanjutan.
7. Pembentukan Kebijakan: Penyusunan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi biru, termasuk regulasi yang memfasilitasi investasi di sektor kelautan dan perikanan serta perlindungan lingkungan laut.
8. Pengembangan Kapasitas: Pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi para pelaku industri kelautan dan perikanan, termasuk nelayan, petani ikan, dan pekerja industri maritim lainnya.
9. Pendanaan dan Investasi: Menarik investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi biru dan infrastruktur maritim.
10. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan kelautan dan perikanan, serta memberikan pendidikan mengenai praktik-praktik yang ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H