Rute Kebun Teh Wonosari dari Kota Malang akan melewati Jalan Raya Mondoroko, Jalan Diponegoro, dan Kebun Teh Wonosari. Perjalanan dari Kota Surabaya akan menempuh jarak sekitar 83,6 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Dalam kegiatan kebinekaan "Mengenal Potensi Alam Kebun Teh Wonosari" kelompok Modul Nusantara Gajayana berkesempatan untuk mengunjungi kebun teh yang berlokasi di Lawang, Jawa Timur.Â
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam, dimulai dengan berjalan kaki menuju Bukit Kuneer yang berada 1.250 mdpl dan berjalan kembali menuju ke tempat produksi teh serta pengunjung mendapat kesempatan untuk minum teh secara gratis di Kebun Teh Wonosari ini.
Melestarikan objek wisata kebun teh merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemilik perkebunan, masyarakat lokal, dan pengunjung. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebun teh sebagai objek wisata :
1. Konservasi Lingkungan
- Menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, termasuk penggunaan pupuk dan pestisida yang bijaksana serta praktik irigasi yang efisien.
- Melibatkan masyarakat lokal dalam program penanaman pohon untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan mencegah erosi tanah.
2. Pengelolaan Sampah
- Menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang baik, seperti tempat sampah terpisah dan program daur ulang, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Mengedukasi pengunjung dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya membuang sampah dengan benar dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
3. Pendidikan dan Keterlibatan Masyarakat
- Melibatkan masyarakat lokal dalam program pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan kebun teh.
- Mengorganisir acara dan workshop yang memberikan pemahaman lebih baik kepada masyarakat tentang peran mereka dalam pelestarian lingkungan.
4. Pengelolaan Wisata Berkelanjutan
- Mengembangkan regulasi yang memastikan keberlanjutan pengelolaan wisata, termasuk pembatasan jumlah pengunjung dan pembentukan jalur wisata yang sesuai.
- Menyediakan panduan atau pemandu wisata yang terlatih untuk memberikan informasi tentang keanekaragaman hayati dan sejarah kebun teh, serta mengajak pengunjung untuk bertindak dengan tanggung jawab.
5. Kerjasama dengan Pihak Terkait
- Membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah setempat, lembaga konservasi, dan organisasi nirlaba, untuk mendukung upaya pelestarian dan pengelolaan kebun teh.
Dengan adopsi praktik-praktik ini, kebun teh dapat tetap menjadi objek wisata yang menarik sambil memastikan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Penulis : Sarah Aldira dan A. Nurcholis Hasmi