Mohon tunggu...
Sarah Adinda
Sarah Adinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Universitas Pamulang Jurusan PGSD

Mahasiswi yang suka mempelajari hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa: Tantangan dan Upaya dalam Mengatasi Kesenjangan Penguasaan Bahasa di Daerah

30 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 30 Desember 2024   20:55 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberagaman Indonesia (Sumber : Shutterstock.com) 

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kesenjangan penguasaan Bahasa Indonesia di berbagai daerah. Salah satunya adalah melalui sistem pendidikan yang mengedepankan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama di sekolah-sekolah, tanpa meninggalkan pengajaran bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.

Program-program pendidikan bahasa Indonesia telah diperkenalkan untuk memperkenalkan dan mempermudah masyarakat di daerah-daerah yang kesulitan menguasai Bahasa Indonesia. Selain itu, penggunaan media massa, baik televisi, radio, maupun internet, juga membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Pemerintah juga mendorong penggunaan Bahasa Indonesia dalam berbagai kegiatan formal dan non-formal untuk mempermudah komunikasi antar daerah yang berbeda bahasa daerah.

Di sisi lain, penting untuk menjaga keberagaman bahasa daerah, karena bahasa daerah adalah bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih inklusif diperlukan, di mana bahasa daerah tetap dihargai dan dipertahankan, namun penguasaan Bahasa Indonesia juga diperkuat melalui pendidikan dan berbagai program lainnya.

Peran Masyarakat dalam Penguatan Bahasa Indonesia

Selain peran penting dari pemerintah, masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam memperkuat penggunaan Bahasa Indonesia. Di dalam keluarga dan komunitas, pengajaran Bahasa Indonesia kepada anak-anak dan generasi muda bisa dimulai dari hal-hal kecil dan diterapkan secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan bertahap ini, diharapkan kemampuan berbahasa Indonesia akan berkembang dengan lebih merata dari waktu ke waktu.

Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial menawarkan peluang luar biasa untuk mempopulerkan Bahasa Indonesia. Platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok bisa dimanfaatkan untuk membuat konten yang edukatif sekaligus menyenangkan, sehingga masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih mudah memahami dan menghargai pentingnya penggunaan bahasa nasional. Melalui cara ini, Bahasa Indonesia dapat lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dan diterima dengan cara yang menarik dan relevan.

Kesimpulan

Sebagai bahasa yang menyatukan seluruh bangsa, Bahasa Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengatasi kesenjangan penguasaan bahasa di daerah-daerah yang masih kuat dengan bahasa daerahnya. Meskipun begitu, melalui berbagai upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya, diharapkan Bahasa Indonesia semakin diterima dan dikuasai oleh semua kalangan di Indonesia.

Meskipun keberagaman bahasa di berbagai daerah perlu dihargai dan dijaga sebagai bagian dari warisan budaya, penguatan Bahasa Indonesia sebakeberagaman bahasa daerah harus tetap dihagai bahasa pemersatu harus terus menjadi fokus utama. Dengan demikian, kita dapat mencapai kesatuan yang lebih kuat dan kemajuan yang lebih merata di seluruh penjuru Indonesia, melalui komunikasi yang lebih efektif dan lebih inklusif di setiap lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun