Pada zaman dahulu...
 Ada Sebuah keluarga kecil yang hidup di pulau Maluku, ibu dan Sepasang anaknya itu Mereka bertahan hidup dengan menikmati kelimpahan dipulau Maluku, namun Anak-anaknya itu Serakah dan rakus tak pernah mendengar perkataan ibunya hingga pada akhirnya menyesal pun dihidup mereka.Â
 Hingga pada suatu hari..Â
Kedua saudara adik dan kakak itu sedang pergi ke sekolah,dan ibunya menyiapkan makanan untuk mereka santapi lekas sudah pulang dari sekolah. Karena ibunya mau pergi ke pasar untuk berjualan hasil tanaman sendiri yang ia tanami. Ketika adik kakak itu pulang dari sekolah mereka pun memakan hingga makanan yang dimeja tak tinggal sisa sedikitpun, berjalannya waktu hingga sore hari Ibunya belum pulang dari pasar dan adik kakak itu sudah merasakan lapar lagi kemudian mereka berdua menyantap kembali makanan yang sudah disimpan ibunya itu untuk dimalam hari.Â
 Adik kakak yang serakah dan rakus itu telah menghabiskan seluruh makanan hingga tak ada sisa satupun, Ketika matahari sudah terbenam munculah ibunya yang pulang dari berjualan dan merasakan kelaparan ia berharap masih ada makanan untuk ia makan tetapi hasilnya tidak sesuai yang diinginkan oleh ibunya karena ia melihat tak ada sisa makanan untuk ia santap, Ibunya duduk dan menangis kemudian ia mengambil segelas air minum untuk menjanggal perutnya yang kosong itu.Â
 Di keesokan harinya, Hal itupun kembali terjadi lagi pada saat ibunya pulang dari hutan mencari kayu bakar ia pun berjalan menuju meja makan karena sudah merasakan lapar sejak tadi dihutan, namun ketika ia didepan meja makan sudah tak ada sisa makanan untuk dirinya lagi ia pun bersedih dan kembali meminum air putih sebanyak-banyaknya untuk menjanggal perut yang telah kosong Hingga dihari berturut-turut hal itu terjadi, Ibunya sudah merasa tak tahan lagi oleh sikap Anak-anaknya karena sudah dinasehatin namun sama saja mereka tidak mendengar ucapan-ucapan ibunya sendiri.
 Pada saat Dihari liburnya sekolah, kedua kakak beradik itu sedang bermain dihalaman rumah dan Ibunya sedang memasak untuk mereka santap disiang hari ketika sudah siap makanannya, Ibunya memanggil kedua saudara itu dan ia mulai berpesan ketika anaknya sedang makan "kalian berdua makan saja sampai habis, Ibu mau pergi dulu ke hutan mencari kayu bakar" kedua kakak beradik itupun menjawab dengan senyuman, namun mereka tak sadar bahwa itu adalah makanan terakhir yang dibuat oleh ibunya untuk mereka karena ibunya sudah tidak ingin tinggal dengan anak-anaknya.Â
 Tujuan ibunya pergi ke hutan karena ia pernah mendengar perkataan warga bahwa ada batu Badaong,batu yang bisa membuka mulutnya ketika dimintai oleh diri kita sendiri ibunya memasuki hutan pertama namun tidak mendapatkan dan pada saat hutan ketiga ia mendapatkan batu Badaong yang sangat besar, tidak butuh waktu yang lama ibunya mulai menyanyikan lagu yang dibuatnya"batu Badaong..bukalah mulutmu..Telankan beta.. Batu Badaong.. Bukalah mulutmu..telankan beta..batu Badaong..Bukalah mulutmu..telankan beta.."pada saat itu batupun membuka mulutnya secara perlahan kemudian Ibunya maju kedepan dan batu pun menelan ibu namun tersisa rambut panjangnya yang terurai, Tamat..
 Pesan moralnya adalah: janganlah kamu menjadi anak yang serakah dan egois tanpa memikirkan perasaan orang tuamu,karena nanti kelak engkau akan menyesal seumur hidupmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H