Rabu (30/10/2019), kompasianer Cirebon mendapat kesempatan bergabung dalam JNE Kopiwriting yang sebelumnya telah sukses berlangsung di Bandung, Padang, Banjarmasin, Malang, dan Yogyakarta. JNE Kopiwriting di Cirebon diadakan di Olive Bistro.
Tema yang diusung adalah "Digitalisasi Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional", mengingat Kota Cirebon sebagai kota yang strategis ditunjang dengan akses Tol Cipali dan Bandar Udara Internasional Kertajati serta banyaknya potensi dari berbagai bidang yang dapat dikembangkan, seperti kuliner (24%), fashion (5%), industri kreatif (3%), dan lain-lain (68%) meliputi jasa, peternakan, pertanian, perdagangan pasar, dan sebagainya.
Acara dibuka oleh sambutan dari Murah Lestari, regional head JNE Jawa Barat. Pada kesempatannya, Murah Lestari menyampaikan bahwa "pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh berkembangnya UMKM. Perkembangan ekonomi digital sangat berdampak  positif kepada bidang logistik karena pemindahan barang dari produsen ke konsumen membutuhkan logistik yang efisien sekaligus tepat waktu".
Setelah menyampaikan sambutannya, acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh tiga narasumber yaitu Drs. Saefudin Jufri selaku Kepala Bidang Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Cirebon, Firman Ramadhan selaku Deputy Manager Sales & Marketing JNE Cirebon, dan Choky selaku Manager Marketing Batik Trusmi Cirebon.
Drs. Saefudin Jufri menjelaskan bahwa UMKM di Kota Cirebon mencapai angka 2.552 pada tahun 2019. Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Di akhir pekan Cirebon selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai kota.
Potensi yang ada ini mendorong pemerintah Kota Cirebon untuk memperluas UMKM yang ada agar dapat menembus pasar Internasional. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan digital marketing atau e-commerce.
Perkembangan digital di era 4.0 ini mendorong pemerintah, jasa pengantar, serta UMKM itu sendiri untuk terus melakukan inovasi agar dapat tembus ke pasar internasional dengan terus berupaya memberi manfaat bagi industri perdagangan khususnya industri perdagangan online.
Tindak lanjut yang dilakukan pemerintah Kota Cirebon kepada para pelaku UMKM yaitu dengan memberi bantuan sarana prasarana, mengadakan pameran, pelatihan packaging maupun keterampilan seperti membatik dan pengolahan produk pertanian maupun hasil laut, pembinaan kualitas produk, serta pelatihan pemasaran baik offline maupun online seperti e-commerce atau digital marketing.
Saat ini terdapat 63 UKM Kota Cirebon yang aktif menggunakan praktik digitalisasi yaitu 4 bidang industri kreatif, 3 bidang fashion, dan 56 bidang kuliner.
Menurut Firman Ramadhan, JNE sebagai perantara (connecting) antara pelaku UMKM dan juga konsumen pun terus melakukan upaya untuk membantu mengembangkan UMKM. Upaya yang dilakukan yaitu dengan mengadakan seminar ngajak online - business skill for digital marketing, juga mengadakan marketplace event yang bekerjasama dengan berbagai perusahaan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
JNE siap mengantarkan produk UMKM dari berbagai bidang seperti produk kecantikan, fashion, makanan ringan, dan sebagainya tentunya dengan menjaga produk agar tetap baik sampai ke tangan konsumen di nasional maupun internasional.
Untuk saat ini, JNE menyediakan aplikasi yang dapat diunduh di telepon pintar melalui Playstore dan AppStore yaitu my JNE. Kedepannya JNE juga akan membuat JNE Mega Hub. JNE Mega Hub adalah sistem pusat sortir otomatis yang nantinya akan dapat mengirim sebanyak satu juta kiriman setiap hari.
Choky mewakili Batik Trusmi Cirebon, sebagai salah satu bisnis retail yang berkembang pesat di Cirebon mengatakan bahwa Batik Trusmi Cirebon terus berupaya meluaskan pasarnya hingga Internasional.
Berdirinya Batik Trusmi Cirebon berangkat dari industri batik yang merupakan produk khas asli Cirebon. Produk asli daerah ini diharapkan dapat dikenal di seluruh wilayah di Indoensia maupun internasional. Kini Batik Trusmi Cirebon telah membuka cabang di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Batik Trusmi Cirebon juga memanfaatkan media digital seperti membuat situs web dan media sosial untuk meningkatkan penjualan. Produknya pun kini sudah mencapai beberapa negara di Eropa dan diharapkan dapat terus memperluas pasarnya.
Dengan mengikuti perkembangan dunia digital, melakukan inovasi dan pembaharuan bagi setiap pelaku UMKM, tidak menutup kemungkinan pasar lokal Indonesia akan dapat terus bersaing di pasar internasional dalam waktu yang cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H