Mohon tunggu...
SARAH SABILLAH
SARAH SABILLAH Mohon Tunggu... Lainnya - sarah sabillah

HAMBA ALLAH

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyapa Lebih Dekat Sosok Pendiri Teater Kecil

12 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 12 Desember 2020   13:18 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyapa Sosok Pendiri Teater Kecil

Arifin C Noer yang mempunyai nama lengkap Arifin Chairin Noer adalah seorang sutradara kawakan Indonesia. Beliau adalah seorang dramawan, penyair, penulis skenario, bahkan sutradara film dan sinetron. Dilahirkan pada tanggal 10 Maret tahun 1941 di Cirebon, Jawa Barat. Dan wafat pada tanggal 23 Mei tahun 1995 di Jakarta, beliau wafat karena menderita penyakit kanker hati. Arifin merupakan anak kedua dari 8 bersaudara, keluarganya berasal dari golongan keluarga yang sederhana.

            Arifin bersekolah SD di Taman Siswa, lalu melanjutkan pendidikannya di SMP Muhamnadiyah  di Cirebon pada tahun 1957. Selanjutnya Arifin melanjutkan SMA di SMA Negeri di Cirebon, tetapi tdak sampai tamat. Tetapi tidak sampai disitu, dia melanjutkan pendidikannya itu ke SMA Jurnalistik yang ada di Surakarta. Disekolah tersebut Arifin sangat merasa senang dan juga beruntung karena dapat berkenalan langsung dengan sastrawan-sastrawan ternama. Setelh menyelesaikan penidikannya, Arifin melanjutkan ke bangku perkuliahan, ia masuk ke jurusan Administrasi Negara, fakultas FISIP, Universitas Tjokroaminoto, Surakarta, Jawa Tengah sampai ke tingkat Doktoral.

Arifin menikah 2 kali, yang pertama beliau menikahi Nurul Aini dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama Vita Ariavita dan Veda Amritha, setelah bercerai dengan Nurul kemudian beliau menikahi Jajang Pamoentjak putri tunggal Duta Besar RI pertama di Perancis dan Filiphina. Dari pernikahan tersebut beliau dikarunia 2 orang anak yang bernama Nita Nazira dan Marah Laut.

Teater Kecil Arifin C Noer

            Pertama kali Arifin bergabung di dunia theater yaitu beliau bergabung dengan Lingkaran Drama Rendra dan menjadi bagian dari Himpunan Mahasiswa Sastrawan Surakarta. Setelah menamatkan studinya beliau pindah ke Jakarta untuk mendirikan Teater Kecil pada tahun 1968. Teater Kecil kemudian menjadi wadah bagi dirinya dalam mengembangkan kreativitas dan keaktifannya dalam bidang seni di Indonesia terkhusus pada bidang teater. Teater Kecil juga menjadi wadah laboratorium dalam mengembangkan ekperimennya di bidang seni. Lakon Kapai-Kapai telah dipentaskan kedalam bahasa Inggris dan Belanda serta dibawa keberbagai negara seperti AS, Belgia, dan Australia.

            Kapai-Kapai dipilih karena merupakan karya Arifin yang palig sering dipentaskan dan menandai sebagai titik balik yang penting dalam penulisan lakon di Indonesia, yaitu dari teks drama realistis menjadi penulisan yang puitis yang menuntut agar dikonkretkan di atas panggung. Kapai-Kapai menceritakan tentang dongeng masa kecilnya di Cirebon, dengan bahasa puitis yang kaya akan metafor, kata-kata berirama, serta struktur ritmik.

            Teater Kecil juga berhasil mementaskan cerita dan dongeng lainnya. Diantaranya yaitu tentang orang-orang yang terampas, pencopet, pelacur, orang-orang kolong, dan lain sebagainya. Mengangkat isu-isu protes sosial yang transendental tetapi dibalut dengan kocak danreligius. Naskah-naskahnya sangat menarik para teaterawan dikarenakan Arifin berasal dari generasi lebih muda sehingga banyak dipentaskan dibanyak tempat. Karya-karyanya memberi sumbangan besar terhadap perkembangan seni peran di Indonesia juga menunjukan esistensinya sebagai salah satu pencetus teater modern di Indonesia. Teater Kecil pun sangat akrab dengan publik, dikarenakan beliau memasukkan unsur-unsur lenong, stambul, boneka, wayang, serta melodi pesisir.

Karya dan Penghargaan Yang Didapat Oleh Arifin C Noer

            Karya-karya Arifin tersebar diberbagai media, dari mulai surat kabar dan majalah diantaranya Indonesia Sastra,  Gelora, Basis, Suara Muhammadiyah, dan Horison. Karyanya yang pertama berupa sajak, yang menggambarkan curahan perasaan cintanya terhadap seorang gadis, yaitu Nurul Aini pada tahun 1963. Begitu pula dengan naskah lakon yang ditulisnya, misalnya “Pria Istri Kita” pada tahun 1967 yang dipersembahkan sebagai mas kawinnya dengan istri pertamanya yaitu Nurul Aini. Selain menulis puisi yang bergenre religi, humanis, serta sosial, Arifin juga menulis skenario film dan sinetron, kritik dan essai drama, serta pementasan yang lainnya.

            Berikut adalah buku-buku yang terbit berisi kumpulan puisinya yaitu : adalah Nurul Aini (1963), Siti Aisah (1964), Puisi-Puisi yang Kehilangan Puisi (1967), Selamat Pagi, Jajang (1979), dan Nyanyian Sepi (1995). Sementara itu buku dramanya antara lain, adalah : Lampu Neon (1960), Matahari di Sebuah Djalan Ketjil (1963), Nenek Tertjinta (1963), Prita Istri Kita (1967), Mega-Mega (1967), Sepasang Pengantin (1968), Kapai-Kapai (1970), Sumur Tanpa Dasar (1971), Kasir Kita (1972), Tengul (1973), Orkes Madun I atawa Madekur dan Tarkeni (1974), Umang-Umang (1976), Sandek, Pemuda Pekerja (1979), Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi I (1984), Ari-Ari atawa Interograsi II(1986), dan Ozon atawa Orkes Madun IV (1989).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun