Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Â
ucap sapardi dalam karya sastranyaÂ
Namun bagi puan, Pria wajah bayi berkacamata itu lebih menggoda
Oleh karena itu izinkan aku mencintaimu dengan caraku.
kutuliskan sajak-sajak tak berirama yang terilhami setelah isi lambung kukuras dengan sadar
maka  nikmatilah puan.
Aku ingin mencabik-cabik lesung pipimu dengan sederhanaÂ
dengan kesal yang tiada tara kepada dia yang mendapatkan senyummanismu dengan cuma-cuma
Aku ingin Mencongkel mata indahmu dengan sederhanaÂ
dengan risih tak tertahan akan tanya kepada siapa tatapan anggun itu kau berikan
Aku ingin Menghujam jantungmu dengan sederhanaÂ
dengan harap kutemukan setitik aku tanpa pria lain didalamnya
Namun Aku bukan sapardi yang mencinta dengan sederhanaÂ
Aku tetaplah aku yang senantiasa berharap lebih akan balasmuÂ
Sapardi tetaplah sapardi, berpulang dengan tenang setelah tuntas mencinta dia dengan sederhana
bagaimana dengan aku ?? aku masih disini nona
masih dengan sesal dan harap ,sesal mengapa tak bisa memastikan akan rasamu padaku, dan harap agar rasa ini berlabuhÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H