Dalam hal ini butuh juga transportasi dalam mendukung pencapaian penjualan. Namun dalam kasus ini berdasarkan hasil survey secara langsung dapat dilihat bahwa perkebunan buah naga ini memiliki tempat pemsarannya yang cukup beragam dan juga tidak menentu atau tidak single destination. Yang mana dalam proses produksinya tentunya langsung dari tempat perkebunannya yang berada diwilayah pedesaan yang ada di Kabupaten Sorong, kemudian untuk bentuk pemasarannya akan diedarkan atau dipasarkan ke beberapa tempat sesuai dengan permintaan yang mana tempat-tempat tersebut tidak hanya berada diwilayah perkotaan tetapi juga berada disekitar wilayah pedesaan tersebut juga bisa langsung dijangkau pada wilayah produksinya atau pada perkebunan buah naga tersebut.Â
Pasar hanyalah sebagai salah satu tempat untuk memasarkan hasil produkti dan bukan menjadi salah satu yang utama didaerah perkotaan sebab ada banyakannya pilihan pemasaran yang didapatkan. Hal ini yang membantu dalam mana bentuk jarak lokasi dalam penentuan penggunaan lahan produksi dari perkebunan buah naga tersebut. Seperti yang ada pada teori lokasi von Thunen tentang jarak komoditas pertanian atau perkebunan terhadap lokasi pemsaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H