Mohon tunggu...
Sarabeth BethiaHermawan
Sarabeth BethiaHermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

lifelong learner

Selanjutnya

Tutup

Nature

Benarkah Gajah Memandang Manusia Itu Imut?

30 Mei 2023   13:52 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:06 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: www.pinterest.com

Anda pasti pernah melihat bayi gajah yang imut, entah melihat di kebun binatang atau melalui video. Namun, bagaimana kira-kira hewan tertubuh besar itu melihat manusia? Apakah mereka menganggap manusia imut?

Gajah adalah hewan yang memiliki ukuran tubuh yang besar. Ukuran gajah berbeda-beda tergantung pada jenis gajah, usia, dan jenis kelamin. Di antara beberapa spesies gajah di dunia yang masih hidup, yang terbesar adalah gajah savana dengan tinggi mencapai 4 meter dan beratnya mencapai 11 ton. Sementara itu, spesies gajah yang paling kecil adalah gajah Asia yang rata-rata tingginya 1,8 hingga 2,7 meter dan beratnya sekitar 2 hingga 5 ton.

Pada Desember 2017, seorang mahasiswi bernama Julia Hass pernah mengunggah di Twitter bahwa gajah melihat manusia seperti manusia melihat anak anjing yang imut.

I just learned that elephants think humans are cute the way humans think puppies are cute (the same part of the brain lights up when they see us) so pack it in, nothing else this pure and good is happening today.

Saya baru tahu bahwa gajah menganggap manusia itu lucu seperti manusia menganggap anak anjing itu lucu (bagian otak yang sama menyala ketika mereka melihat kita) jadi kemaslah, tidak ada hal lain yang murni dan baik ini yang terjadi hari ini.

Gajah yang memandang manusia imut itu adalah sebuah miskonsepsi. Direktur Center for Veterinary Wildlife Studies dan professor asosiasi di bidang kedokteran hewan dan farmakologi University of Pretoria, Leith Meyer, menjelaskan bahwa ketika melihat respons gajah liar, mereka tidak memandang manusia imut tetapi justru sebagai ancaman. Hal ini disebabkan karena gajah telah mengalami pengalaman tertentu di alam liar yang menyebabkan mereka memperlakukan manusia seperti predator besar lain, contohnya singa.

Berbeda dengan gajah liar, gajah yang telah dijinakkan dapat memiliki hubungan spesial dengan manusia. Lynette Hard, seorang penulis studi tahun 2017 yang mengamati interaksi dengan manusia yang diprakarsai gajah di Taman Gajah Knysna, Western Cape, Afrika Selatan, mengatakan bahwa gajah Afrika yang dijinakkan memiliki interaksi yang istimewa dengan manusia yang memiliki hubungan khusus dengan mereka. Hal ini yang mungkin menimbulkan adanya miskonsepsi tersebut.

Gajah adalah hewan yang istimewa. Gajah telah memberikan kontribusi yang besar dalam siklus hidup alam. Memahami tingkah laku gajah dan menjaga keutuhan hutan sebagai habitat gajah merupakan langkah yang dapat diambil untuk melindungi gajah dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun