Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Kehadiran Aplikasi Temu di Indonesia: Antara Dilema Pemerintah dan Ancaman bagi para Pelaku Bisnis

12 Oktober 2024   13:23 Diperbarui: 13 Oktober 2024   15:36 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sopa Images | Lightrocket | Getty Images

Seperti de javu, tentu kita pasti ingat kasus Tiktok Shop yang memiliki kontroversi serupa dan sempat diblokir. Melihat pola dilematis pemerintah dalam menanggapi kehadiran aplikasi Temu di Indonesia yang sama seperti TikTok Shop, maka secara tidak langsung juga kita akan diberi gambaran bagaimana akhir dari aplikasi Temu ini nantinya.

Ancaman kehadiran dari aplikasi Temu jauh lebih besar dibandingkan TikTok Shop. Bagaimana tidak, konsep direct to consumer (D2C) atau harga pertama langsung dari produsen tanpa perantara dapat berpotensi merusak ekosistem bisnis lokal maupun e-commerce yang ada. Sehingga bayang-bayang kerugian pastinya akan menghantui para pelaku bisnis di tanah air.

Di Eropa sendiri, kehadiran aplikasi Temu juga menuai berbagai kontroversi. Bukan hanya soal harganya yang murah saja, aplikasi Temu diduga menggunakan teknik manipulatif untuk membuat pengguna belanja terus-terusan serta melakukan pelanggaran lain seperti menjual barang-barang ilegal.

Oleh karena itu, melihat berbagai resiko yang dihasilkan dari hadirnya aplikasi temu di Indonesia, harapannya pemerintah bisa bertindak lebih tegas lagi. 

Jangan sampai keputusan yang dibuat hanya sebatas gertak sambal belaka saja, karena potensi kerugian dari hadirnya aplikasi temu ini diproyeksikan dapat mengganggu jutaan pelaku bisnis UMKM tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun