Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bangkitnya Tren "Vintage" di Kalangan Generasi MZ: Bernostalgia Sekaligus Jadi Peluang Bisnis Baru

1 Juni 2024   14:01 Diperbarui: 1 Juni 2024   17:07 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik/splitov27 

Dulu identitas suatu kelompok umur akan disimbolkan melalui tahun kelahirannya. Misalnya sebutan untuk kelompok generasi 80-an atau 90-an, yang  mana ini menunjukkan sekelompok orang yang memiliki umur yang tahun kelahirannya direntang tahun 1980-an atau tahun 1990-an.

Berbeda dengan sekarang, kita lebih mengenal pengelompokan umur atau generasi tertentu dengan istilah nama yang masing-masing diantaranya tidak hanya menunjukkan kelompok umur saja tetapi juga karakteristik atau sifat dari masing-masing generasi tersebut.

Menurut Baresford Research, secara umum setidaknya ada empat pengelompokan generasi yaitu Gen Z (1997 - 2012), Gen Y atau Millennial (1981 - 1996), Gen X (1965 - 1980), dan Baby Boomers (1946 - 1964). Dan ada juga yang paling terbaru yaitu Generasi Alpha yang terdiri kelompok umur yang lahir di tahun 2010-2011 hingga sekarang.

Dari banyaknya istilah kelompok generasi yang ada, terdapat dua kelompok generasi yang selalu menjadi bahan perbincangan masyarakat di sosial media terkait karakteristik dan keunikan orang-orang yang berada di kelompok generasi tersebut yaitu generasi millennials dan Gen Z atau disingkat dengan "MZ".

Bukan tanpa alasan, kedua generasi ini hadir dengan karakteristik yang unik dan kerapkali membawa pemikiran dan tren baru di dalam kehidupan sosia-ekonomi masyarakat khususnya di Indonesia. 

Misalnya, tren 'vintage' atau hal-hal yang biasanya berhubungan dengan barang yang sebelumnya ada atau diproduksi di masa lalu. Sederhanya, barang-barang jadul yang memiliki nilai memori tersebut saat ini dianggap memiliki nilai estetika karena kita bisa meromantisasi apa yang terjadi saat ini dengan gaya "lama".

Bukan hanya itu, tren seperti ini bisa terjadi juga karena adanya elemen nostalgia. Baik mereka yang sebelumnya pernah memiliki pengalaman di masa tersebut sehingga ingin bisa mengulagi pengalaman yang sama di masa sekarang.

Atau anak-anak Gen Z yang tidak perah mengalami masa tersebut tetapi melihat keunikan dari barang-barang vintage ini melalui tayangan iklan, film, hingga mendengar kisah unik dibalik barang-barang tersebut sehingga memuncullkan rasa keinginantahuan serta ingin merasakan vibes dari masa lampau melalui barang-barang vintage tersebut.

Beberapa tahun kebelakang ini, tren vintage cukup mewabawah dan menjadi tren terkini di kalangan anak muda seperti Millennial dan Gen Z (MZ). Hingga saat ini bahkan berbagai macam barang-barang vintage kembali bermunculan ke permukaan sebagai dampak dari adanya tren tersebut.

Mulai dari fashion, teknologi seperti handphone dan kamera keluaran lama, hingga pemutar musik menggunakan piringan hitam yang tiba-tiba menjadi sesuatu yang hits di kalangan anak muda masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun