Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Potensi dan Tantangan Ekonominya

22 Mei 2024   22:03 Diperbarui: 23 Mei 2024   08:50 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Starlink, internet satelit buatan Elon Musk | Sumber: Shutterstock / Wirestock Creators 

Sumber: starlink.com
Sumber: starlink.com

Jadi, apa itu Starlink?

Elon Musk pertama kali membuat pengumuman ke publik tentang rencana untuk meluncurkan konstelasi satelit Starlink ini pada tahun 2015 lalu. 

Bersama SpaceX, ia mulai melakukan pembangunan dan peluncuran konstelasi satelite internet StarlinkOffsite yang mencakup ribuan satelite kecil yang diproduksi masal di orbit rendah bumi (LEO) untuk dapat menyediakan tidak hanya satelit internet saja tetapi juga untuk tujuan militer, sains, atau eksplorasi.

Proyek ini berbasis di fasilitas pengembangan satelit SpaceX di Redmond, Washinton yang menjadi tempat pengembangan, manufaktur, dan operasi kontrol orbit. 

SpaceX memperkirakan total biaya proyek selama satu dekade yang meliputi rancangan, pembangunan, dan penggunaan konstelasi ini berkisar US$10 miliar pada tahun 2018 lalu.

Kemudian pada tanggal 15 Oktober 2019, Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat mengajukan permohonan kepada Internasional Telecommunication Union (ITU) atas nama SpaceX untuk mengatur penggunaan spektrum bagi 30.000 satelit Starlink tambahan guna melengkapi 12.000 satelit Starlink yang telah disetujui sebelumnya.

Hingga akhirnya SpaceX milik Elon Musk ini dikenal dengan sering melakukan peluncuran satelite sampai mendomanisasi industri luar angkasa. Starlink merupakan salah satu satelit unggulan yang mampu menyediakan internet berkecepatan tinggi secara global dengan menggunakan ribuan satelit yang telah tersebar dan mengitari planet tepatnya pada orbit rendah bumi.

Sejak peluncuran pertamanya, penggunaan layanan Starlink terus mengalami peningkatan pesat yaitu dengan memilik lebih dari 2 juta pelanggan aktif dan terseda di 7 benua dan lebih dari 60 negara.

Menurut Brent Prokosh, seorang Senior Affiliate Consultant di Eurocoslut mengatakan bahwa pertumbuhan Starlink ini dianggap tidak biasa, karena melihat dari penyedia layanan satelit internet lainnya yang hanya mampu mencapai 500 ribu hingga 1 juta pelanggan saja. 

Itu pun perlu waktu sepuluh tahun untuk perusahaan mampu mencapai pertumbuhan tersebut, namun Starlink mampu mencapainya hanya dalam kurun waktu dua tahun saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun