Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pro dan Kontra Kegiatan Study Tour di Sekolah, Haruskah Dilarang?

14 Mei 2024   17:24 Diperbarui: 14 Mei 2024   19:53 6944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu kelas siswa Darul Arqam Muhammadiyah Garut study tour umrah ke Mekkah (Darul Arqam Muhammadiyah Garut via kompas.com)

Atau sekolah membuat peraturan bagi siapa saja yang tidak mengikuti kegiatan tersebut akan dibebani tugas seperti mengerjakan semua lembar kerja siswa (LKS) pada setiap mata pelajaran, sehingga secara tidak langsung sekolah 'memaksa' siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan berbagai konsekuensi yang ada.

Masih berhubungan dengan biaya, pada beberapa sekolah terjadi penipuan yang dilakukan oleh oknum travel atau event organizer (EO) yang menggelapkan dana kegiatan tersebut sehingga tidak hanya sekolah yang dirugikan tetapi para siswa yang sudah merogoh kocek untuk kegiatan tersebut.

Kontroversi ini hanya sedikit contoh dari berbagai permasalahan yang timbul akibat adanya kegiatan study tour tersebut. Bahkan kontroversi ini muncul sebelum kegiatan itu berlangsung, sehingga banyak para siswa maupun orang tua di beberapa sekolah terkadang merasa terbebani dengan adanya kegiatan study tour ini karena banyak menimbulkan berbagai masalah.

Belum lagi kontroversi lain seperti kegiatan study tour yang tidak memiliki nilai edukasi. Saat ini banyak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan study tour dengan tujuan ke tempat-tempat yang tidak memiliki kegiatan edukatif bagi para siswa. Sehingga esensi kegiatan yang seharusnya 'belajar di luar sekolah' kemudian berubah menjadi 'jalan-jalan di luar sekolah'.

Sangat disayangkan karena ini bukanlah merupakan kegiatan 'gratis'. Memang mungkin banyak siswa yang tidak akan memperdulikan apakah kegiatan rekreasi ini memiliki nilai edukasi atau tidak.

Namun yang pasti adalah sekolah sebagai pihak pelaksana kegiatan seharusnya memastikan bahwa kegiatan berbayar ini tidak hanya menyenangkan saja, tetapi juga memiliki nilai edukasi sehingga bisa bermanfaat bagi para siswa yang mengikuti kegiatan study tour tersebut.

Ilustrasi study tour/smp-taufiqurrahman2.com
Ilustrasi study tour/smp-taufiqurrahman2.com

Apakah sudah saatnya kegiatan study tour dilarang?

Dari kontroversi dan musibah yang terjadi baru-baru ini, sepertinya menjadi sebuah pelajaran penting bagi setiap sekolah dan pemerintah. Sekolah perlu memastikan setiap elemen yang ada pada kegiatan study tour ini tidak menimbulkan masalah baik itu biaya yang mahal maupun pada saat kegiatan tersebut berlangsung.

Namun yang paling penting disini adalah peran pemerintah khususnya Kemendikbudristek dan pemerintah daerah dalam mengawasi jalannya aktivitas yang ada di sekolah khususnya terkait kegiatan yang ada di luar sekolah seperti kegiatan study tour.

Dalam hal ini pemerintah tidak hanya memberikan pengawasan saja, tetapi juga menerbitkan peraturan yang jelas dan ketat terkait kegitatan tersebut. Sehingga permasalahan seperti biaya yang mahal dapat diminimalisir lagi dengan baik dan tidak ada lagi para siswa maupun orang tua yang merasa terbebani akan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun