Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Penerapan Sistem Food Sharing di Negara Maju: Tekan Jumlah Sampah Makanan hingga Bawa Dampak Ekonomi

23 April 2024   22:37 Diperbarui: 24 April 2024   09:00 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya platform digital yang inovatif dalam industri makanan berbasis web atau aplikasi pada smartphone dapat membantu mengurangi limbah makanan dan memungkinkan para penggunanya untuk berbagi berbagai macam jenis makanan. 

Ini merupakan sebuah gerbrakan besar khususnya di negara Eropa yang bisa mengasilkan sampah makanan sebanyak  88 juta ton per tahunnya.

Tingginya jumlah sampah makanan memunculkan permasalahan seperti masalah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sehingga dengan adanya gerakan sosial yang mengusung konsep food sharing ini menjadi sebuah hal yang penting untuk pembangunan berkelanjutan, mengurangi sampah makanan, dan mempromosikan model konsumsi yang wajar dan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan pada masyarakat.

Selain itu dengan adanya konsep food sharing ini juga dapat memunculkan kesadaran yang lebih besar akan manfaat dari berbagi makanan bagi para produsen dan pemasok makanan yang tidak hanya soal mengurangi sampah makanan saja tetapi mereka dapat merasakan manfaat seperti biaya pembuangan sampah yang berkurang hingga dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan.

Hasil dari analisis Saginova dkk memang menunjukkan bahwa masyarakat masih belum tertarik terhadap aplikasi maupun situs web layanan berbagi makanan yang tersedia karena alasan keterbatasan jangkauan wilayah dari gerakan sosial ini.

Namun penelitian ini menunjukkan bagaimana melalui sistem food sharing dapat menjadi bagian dari distribusi ekonomi dan kebijakan pangan yang menjanjikan untuk diterapkan. 

Di mana melalui konsep ini dapat memberikan dampak positif yaitu dapat menumbuhkan sikap kepedulian masyarakat terhadap sampah makanan yang menjadi permasalahan lingkungan dan ekonomi suatu negara dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun