Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menelisik Kekayaan Alam Timah di Indonesia, Antara Potensi Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

31 Maret 2024   23:12 Diperbarui: 1 April 2024   08:23 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak tambang ilegal di Bangka/Asiatoday.id

Meskipun begitu, menurut data terakhir menunjukkan terdapat 290 ribu ton produksi hasil tambang timah yang dihasilkan dunia, dan Indonesia sendiri menyumbang setidaknya 18% dari produksi hasil tambang timah dunia tersebut. 

Ini menunjukkan seberapa besar potensi kekayaan alam Indonesia yang dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi negara tetapi juga dunia.

Jejak tambang ilegal di Bangka/Asiatoday.id
Jejak tambang ilegal di Bangka/Asiatoday.id

Potensi Ekonomi dan Kerusakan Alam

Kekayaan alam yang melimpah ruah tentunya akan memiliki nilai ekonomi yang berharga dan bisa membawa kesejahteraan bagi manusia yang tinggal di dalamnya. Tidak hanya berhenti sampai disitu saja, kekayaan alam yang memiliki nilai ekonomi juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian suatu negara.

Bagaikan pisau bermata dua, potensi ekonomi pada sebuah kekayaan alam juga dapat memberikan dampak negatif apabila dieksploitasi secara terus-menerus dan berlebihan. Kerusakan alam yang terjadi sebagai harga yang harus dibayar dari itu semua. 

Pada kenyatanya bisa merugikan masyarakat sekitar. Bahkan tidak sedikit dari kerugiaan yang didapat tersebut ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaat ekonomi yang diterima.

Banyak penelitian yang dilakukan terkait potensi ekonomi dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari penambangan timah ini. 

Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Fahrika dkk dari Insitut Tekonolgi Bandung (ITB) yang menyoroti bagaimana kegiatan penambangan timah inkonvensional dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.

Lebih lanjut lagi Nurtjahya dan Agustina dalam penelitiannya untuk melihat pengelolaan dampak sosio-ekonomi dari kegiatan penambangan timah di bangka Belitung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kegiatan penambangan ini dapat merusak lingkungan alam baik itu di darat maupun lautan.

Penambangan yang dilakukan di daratan ini telah mengurangi kualitas kesuburan tanah serta jumlah keanakeragaman flora dan fauna. Selain itu, penambangan di daratan ini juga menyebabkan bencana bajir di beberapa daerah ketika musim hujan yang dapat merusak fasilitas umum seperti jalan dan jembatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun