Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Pro dan Kontra Program Skema Makan Siang Gratis untuk Anak-anak di India

6 Maret 2024   08:24 Diperbarui: 7 Maret 2024   13:11 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pro dan kontra yang muncul

Suatu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pasti akan selalu menuai pro dan kontra di lingkungan masyarakat. Terlebih lagi ketika kebijakan tersebut berhubungan dengan anggaran yang besar, tentu akan muncul berbagai pertanyaan apakah dengan dana sebesar itu pemerintah bisa melewatkan opportunity lain yang lebih berdampak besar untuk masyarakat.

Kebijakan makan siang gratis pada anak-anak yang diterapkan India memberikan dampak positif khususnya pada pendidikan. Di mana angka partisipasi sekolah India terus mengalami peningkatan berkat adanya program ini. Selain itu program ini juga memberikan harapan bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan makanan yang bergizi.

Tidak hanya memberikan manfaat pada anak-anak sebagai sasaran pada program tersebut, tetapi juga bagi masyarakat umum seperti menciptakan lapangan kerja baru dalam jumlah yang besar. Dan terbukti program ini telah memperkerjakan jutaan juru masak atau penyedia makanan.

Sumber: istock/designer491
Sumber: istock/designer491

Namun tentu saja selama penerapan kebijakan ini menuai hal-hal negatif juga. Beberapa portal berita India banyak menyiarkan kabar mengenai bagaimana semerawutnya program makan siang gratis ini. Apalagi jika sudah dihubungkan dengan anggaran atau biaya, permasalahan ini banyak merugikan pihak-pihak tertentu.

Skema makan siang gratis ini menerapkan sistem pengeluaran 60% dari pemerintah pusat dan 40% dari pemerintah daerah. Anggaran yang dikeluarkan pusat berasal dari 11% total anggaran kementrian pendidikan. 

Pemerintah pusat juga menyediakan biji-bijian dan bahan-bahan makanan lainnya, namun untuk transportasi dan fasilitas lainnya tanggung jawab dari pemerintah daerah.

Untuk biaya makanan sendiri berkisar 5-8 rupee per anak atau hanya berkisar Rp 900 -- Rp 1.500 saja. Angka ini mungkin dapat dikatakan sangat tidak masuk akal meningat standar gizi yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga berbagai macam masalah muncul.

Permasalahan lainnya muncul seperti sajian makanan yang di bawah standar gizi, kehigienisan makanan, fasilitas yang tidak memadai, gaji para juru masak atau penyedia makanan yang tidak layak dan sering mengalami keterlambatan pembayaran, dan yang terpenting adalah anggaran per anak yang tidak masuk akal jika bandingkan dengan harga bahan baku di pasaran.

Kita bisa mengambil beberapa pelajaran sebagai input yang berguna bagi Indonesia jika menerapkan kebijakan serupa. Melihat berbagai permasalahan yang dihadapi India terkait kebijakan makan siang gratis untuk anak-anak ini, secara garis besar permasalahan yang jelas dihadapi adalah tentang masalah anggaran dan fasiltas pendukung pembuatan makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun