Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Vietnam dan Ramalan "Raja Baru ASEAN", Kualitas Pendidikan hingga Keberhasilan Industrialisasi Jadi Penyebabnya?

2 Maret 2024   19:59 Diperbarui: 3 Maret 2024   02:06 2482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Atlantic (The Vietnam War, Part I: Early Years and Escalation)

Terakhir pada tahun 2022, sektor manufaktur menyumbang 24,76% terhadap PDB Vietnam. Angka ini masih diharapkan akan terus meningkat dan Vietnam menargetkan sektor manufaktur dapat menyumbang 30% terhadap PDB pada tahun 2030 nanti. Sehingga dapat dikatakan pemerintah Vietnam memiliki proyeksi industrialisasi yang terus maju dalam jangka panjang.

Boorkings Insitution mengungkap setidaknya ada tiga alasa mengapa industrialisasi di Vietnam dapat menorehkan keberhasilan. Pertama, Vietnam telah menerapkan sistem perdagangan bebas dengan serius, karena kebijakan perdagangan merupakan kebijakan yang menentukan arah perkembangan industri di Vietnam.

Kedua, melengkapi perdagangan bebas tersebut dengan melakukan pembaruan melalui deregulasi sehingga dapat menurunkan biaya dalam menjalankan bisnis. 

Dan yang terakhir, Vietnam melakukan investasi besar-besaran pada sumber daya manusia dan modal infrastruktur, terutama melalu investasi publik.

McKinsey & Company dalam artikelnya yang berujudul "Boosting Vietnam's manufacturing sector: From low cost to high productivity" menyebut Vietnam sebagai negara tujuan bagi para investor asing yang ingin melakukan ekspansi bisnis dan menjalankan kegiatan manufakturnya dengan alasan "hemat biaya".

Maka tidak mengherankan jika perusahaan teknologi raksasa seperti intel memilih Vietnam untuk melakukan ekspansi bisnisnya dengan keterlibatan investasi sebesar US$4 miliar. Bahkan baru-baru ini media Vietnam Investment Review mengabarkan bahwa perusahaan Apple memindahkan 11 pabrik manufakturnya ke Vietnam.

Ini dapat menjadi pelajaran yang berharga dan bisa Indonesia tiru. Membangun banyak pabrik memang disebut dengan industrialisasi, namun soal keberhasilannya diperlukan faktor-faktor penting lainnya seperti kebiajakan yang efektif dan efisien, SDM yang berkualitas, hingga pembangunan infrasutruktur yang memadai.

Sehingga pemerintah Indonesia dapat membenahi apa-apa yang ada di dalam negeri terlebih dahulu sebelum ingin mengundang para investor asing untuk membangun pabrik manufakturnya di Indonesia. 

Karena ketika negara sudah mempersiapkan faktor-faktor yang dibutuhkan dengan baik, maka industrialisasi dapat terjadi dalam jangka panjang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian sama seperti yang terjadi di negara Vietnam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun