Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pariwisata Halal di Indonesia: Peluang Ekonomi dan Miskonsepsi Masyarakat

4 Januari 2024   00:35 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:45 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisata ramah muslim. (Dok. Humas Kementerian Pariwisata via Kompas.com)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sektor pariwisata Indonesia ini sangat berbagam. Namun biasanya terdapat wilayah yang memiliki corak ciri khas budaya dan kepercayaan yang sangat kental dan bahkan sudah turun-temurun dari zaman nenek moyang. 

Sehingga akan sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk bisa memasukkan konsep baru khususnya yang berhubungan dengan kepercayaan lain ke wilayah tersebut.

Salah satu kekhawatiran besar masyarakat dengan adanya konsep pariwisata halal ini adalah hukum syariat Islam yang memungkinkan membatasi gerak dan melarang hal-hal yang memang sudah menjadi sebuah tradisi budaya maupun kegiatan keagamaan di wilayah tersebut. 

Maka ini merupakan catatan penting yang harus digaris-bawahi sebelum menggalakkan konsep pariwisata halal di suatu wilayah yang bukan mayoritas muslim.

Meskipun demikian, konsep pariwisata halal ini tidak secara tegas mengubah hukum, membatasi, atau bahkan melarang kegiatan dari masyarakat di suatu wilayah tersebut. 

Tetapi wilayah tersebut hanya memberikan "akomodasi" atau "fasilitas" yang ramah bagi wisatawan muslim, misalnya restoran halal, tempat ibadah, hotel/resor syariah yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim itu sendiri.

Konsep pariwisata halal ini masih menghadapi berbagai tantangan khususnya mengenai literasi masyarakat terhadap konsep ini agar tidak disalahartikan. 

Tidak menutup kemungkinan bahwa konsep ini nantinya bisa pemerintah kembangkan dan manfaatkan dengan baik di masa mendatang sehingga dapat memberikan value added kepada wilayah tempat pariwisata itu berada dan efek berganda pada perekonomian Indonesia itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun