Pasir kuarsa atau yang lebih umum dikenal sebagai pasir silika adalah pasir yang terdiri dari dua elemen utama yaitu silika dan oksigen. Pasir kuarsa juga sangat dikenal baik dari bentuk, karakteristik, kegunaaan, lokasi dan lainnya.
Namun satu hal yang belum banyak orang tahu tentang pasir kuarsa ini. Menurut beberapa ilmuan dan literatur, pasir kuarsa berasal dari bebatuan yang mengalami proses pengikisan atau erosi selama jutaan tahun yang lalu. Erosi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperi angin, air atau es, binatang atau biasa dikenal dengan istrilah "bio erosi".
Untuk mendapatkan sumber pasir kuarsa biasanya paling sering dilakukan dengan cara penambangan di dalam operasi tambang terbuka, tetapi pengerukan dan penambangan bawah tanah juga dilakukan.
Bijih kemudian diekstraksi dengan pemomresan yang cukup banyak untuk meningkatkan kandungan silika. Selanjutnya akan dikeringkan dan diukur untuk menghasilkan distribusi ukuran partikel yang optimal untuk diaplikasikan nantinya pada keperluan industri.
Ukuran dari pasir kuarsa juga beragam, mulai dari yang berbentuk halus hingga berbentuk bebatuan kecil. Pasir ini banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri sebagai bahan pembuatan kaca, keramik, atau semen.
Potensi Ekonomi Pasir Kuarsa
The Observatory of Economic Complexity (OEC)Â yang merupakan perangkat visualisasi data terkemuka dunia untuk data perdagangan internasional menjelaskan bahwa pasir kuarsa dan pasir silika merupakan produk yang paling banyak diperdagangkan ke-1693 di dunia.
Pada tahun 2021, eksportir utama pasir kuarsa dan pasir silika adalah Amerika Serikat, Australia, Belgia dan Taiwan. Namun di antara tahun 2020 dan 2021 ekspor pasir silika dan pasir kuarsa tumbuh dengan pesat di Amerika Serikat (US$ 112 juta), Indonesia (US$33,2 juta), Australia (US$ 21,4 juta), Jerman (US$19,9 juta), dan Belgia (US$ 15,4 juta).
Sebaliknya, di antara tahun 2020 dan 2021, importir pasir silika dan pasir kuarsa tumbuh dengan cepat di Kanada (US$ 43,7 juta), China (US$ 37 juta), Meksiko (US$ 27,4 juta), Italia (US$ 23,4 juta), dan Taiwan (US$ 21,3 juta).Â
Sehingga dapat dikatakan kelima negara ini merupakan negara-negara yang paling membutuhkan komoditas pasir kuarsa dan pasir silika yang sebagian besar tentunya digunakan untuk keperluan kegiatan industri di negara-negara tersebut.