Mohon tunggu...
Ilham Saputra
Ilham Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Moslem

Roses are red, Violets are blue if you find something in me thats gotta be nice too

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro Kontra Vaksinasi di Kabupaten Bogor, Cileungsi

12 Agustus 2021   20:58 Diperbarui: 12 Agustus 2021   21:07 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOGOR -- Setelah satu tahun lebih virus corona mewabah di Indonesia, masyarakat bahkan pemerintah mencari solusi untuk mengatasi Covid-19 agar cepat berakhir, dengan berbagai hal yang telah diupayakan. akhirnya pemerintah membawa kabar baik dengan memberikan vaksin keseluruh masyarakat.

Pelaksanaa penyuntikan vaksin untuk Covid-19 di Indonesia sudah ada sejak tanggal 13 Januari 2021 di Istana Negara, yang dimana Presiden RI Bapak Jokowi menjadi orang pertama yang menerima vaksin tersebut dan sekarang sudah di sebar luaskan ke hampir seluruh wilayah Indonesia untuk di berikan kepada para warga daerah setempat.

Namun, masih banyak dari warga mempertanyakan dari vaksin tersebut. seberapa efektifkah vaksin ini jika di terima masyarakat, bahkan beberapa ada yang ragu untuk vaksin dan ada juga yang menolak.

Di salah satu daerah, yaitu Cileungsi sudah melaksanakan untuk pemberian vaksin. Sudah satu bulan lebih untuk pemberian vaksin Covid-19. Cileungsi membuka posko pemberian vaksin Covid-19 dosis satu di berbagai titik yang. Banyak warga yang semangat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Banyak warga yang antusias untuk mendapatkan vaksin, karena ini kesempatan untuk mencegah terpaparnya virus corona. Tetapi masih banyak juga yang kontra akan hal itu, mereka merasa cemas akibat adanya informasi negatif yang di dapat masyarakat tentang efek samping pasca vaksinasi. Oleh karena itulah, banyak warga yang mundur ataupun menolak untuk menerima vaksinasi.

"Kalo menurut saya sih, saya gamau ikut vaksin. Yang abis ikut vaksin aja malah sakit bukannya makin kuat imunnya. Ada juga yang udah vaksin, tetep aja kena Covid-19." Ujar Apoy, Salah satu penjaga warung yang menolak untuk vaksinasi.

Sebenarnya memang Vaksin Sinovac ini tidak 100% untuk menghilangkan Virus Covid-19 hanya 65,3 % keampuhannya, tapi vaksin ini diperlukan untuk membuat antibodi atau untuk mencegah agar tidak mudah terpapar virus corona.

Dalam hal ini seharusnya masyarakat yang tidak bertanggung jawab tidak perlu menyebarkan berita hoaks. Hal itu hanya memperlambat kerja pemerintah untuk memberikan vaksinasi kepada seluruh masyarakat. Berita yang katanya efek vaksin bisa menyebabkan cacat bahkan yang lebih parah berujung kematian, padahal itu berita sudah lama, di situlah memunculkan keraguan di benak masyarakat.

Peran media sangat di butuh kan untuk memberikan informasi terkini soal Vaksinasi ataupun Covid-19, karena jika terlambat banyak berita-berita hoaks yang tersebar di media dan banyak warga yang mudah termakan berita hoaks tersebut. Media juga harus berupaya untuk meyakinkan bahwa vaksinasi itu aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun