Kekuatan terbesar dalam menghadapi tantangan dan realitas  zaman dengan membangun nuansa pendidikan. Pendidikan akan mampu mematahkan segalah persoalan yang memakai sistem  wawasan logis dan kerasionalan untuk menjadi panduan kebenaran.Â
Pendidikan mengubah dunia dalam sekejab mata, bahkan menguburkan kelemahan secara subjek maupun objek dalam suatu daerah maupun bangsa.
Pendidikan akan menghadirkan keberanian, kekuatan, kamampuan untuk mengarahkan kualitas daerah maupun Negara ke jenjang revolusi dan berbagai inovasi akan mengikuti potensi-potensi yang mumpuni dalam nuansa pendidikan.Â
Perkembangan dan suatu kemajuan hadir dikarenakan pendidikan yang mampu membumbui pola pemikiran setiap generasi bangsa yang tak bisa dimunafikan dalam segi hasilnya untuk menciptakan perubahan.
Berbiacara persoalan pendidikan kota yogyakarta sudah terlebih dahulu dikenal sebagai kota pendidikan sebelum dan sesuda indonesia merdeka. Citra Yogyakarta sebagai kota pendidika sudah lama dibangun oleh mental massa.Â
Citra tersebut dihadirkan setelah melihat realitas-realitas dalam mendirikan Muhamadiyah dan Taman Siswa serta Universiata Gaja Mada menjadi iko-ikon dalam mendukung jogja sebagai orbit pendidikan.
Kota Yogykarta menjadi kota istimewa yang mengorbitkan pendidikan denagan segala dukungan fasilitas dan regulasi daerah menjadi pemadu tindakan untuk selalu mengutamakan pendidikan dalam menghikmahkan kotanya. Bahkan jogja bukan saja menjadi kota pendidikan melainkan kota yang karismatik dengan kulturalnya.
Namun dalam perkembangan kota Jogjakarta saat ini telah mengelokan penataan kota dengan berbagai variasi dan inovasi tempat wisata, banyak tempat parawisata yang dibangun dikota Yogyakarta dengan berbagai eksotis nuansa, baik nuansa romantisme dan pendidikan. Dari pembaharuan daerah yang sekarang terfokuskan pada nuansa parawiasata menjadi pemicu dalam melemahkan kekuatan pendidikan dikota itu sendiri.
Parawisata telah membangun kenyamanan tanpa resposivitas bijak dari kalangan kaum terpelajar untuk menikmatinya, bahkan mengurangi niat para pelajar dalam memfokuskan diri untuk menjelajahi pendidikan.Â
Pariwisata mulai perlahan membunuh semangat kaum terpelajar untuk memetik wawasan, padahal ada bagitu banyak fasilitas yang terdukung dalam kota jogja untuk memajukan pendidikan namun dilemahkan secara perlahan oleh pembangunan berbagai tempat parawisata dan keunikan pembangunan gedung-gedung yang mewah sehingga membangun niat yang membara kaum terpelajar dalam menikmati nuansa keindahan parawisata tanpa menyampingkan fokusnya dalam menata pendidikan.
Kita kembali mengulas realitas kota jogja pada zaman 1990 dimana kota yang lingkungannya diharumkan dengan berbagai aktifitas-aktifitas pendidikan yang dihadirkan oleh kaum terpelajar. dalam menyonsong langkah penyusunan belajarnya dengan tidak mengenal tempat, sebab pada massa itu  semua tempat dijadikan sebagai tempat belajar yang lebih mengesankan kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan. Bahkan tempat wisata dikunjungi tanpa henti menggengagam buku untuk dibaca. Begitu bercahaya nuansa pendidikan saat itu yang mengentalkan citra kota Yogyakarta sebagai orbit pendidikan
Jika ditelah secara realita dizaman sekarang, zaman berbagai variasi  kemajuan teknologi yang membalikan keinginan  banyak kaum terpelajar tidak lagi menggenggam buku untuk dijadikan kompas pendidikan melainkan gadget yang menjadi penghias tangan dan pemabuk kesenangan sehingga lupa dalam mengeyam pendidikan itu sendiri.
Pendidikan adalah kekuatan terbesar dalam mendokrak pembangunan demi mencapai kemajuan. Pendidikan menjadi  obat dalam mengatasi keterbatasan yang dimiliki bangsa. Tanpa pendidikan kemajuan tadak akan digenggam dengan spiritual kecerdasan yang mampu mengadirkan inovasi-inovasi unik untuk membangun kualitas bangsa.Â
Hal ini pada setiap daerah perlu memformulasikan pemeberdayaan masyarakat dalam nuansa pendidikan agar membentuk generasi-generasi yang kuat dalam melawan tantangan zaman bukan ina bobo dalam kenikamatan sesaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H